Pramono Pecat Seluruh Karyawan IT di Bank DKI Buntut Kebocoran Dana

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 09 April 2025 | 15:58 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Beritanasional/Oke Atmadja)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memecat seluruh karyawan di departemen IT Bank DKI akibat kebocoran dana pada akhir Maret 2025.

Seperti yang diketahui, Bank DKI mengalami gangguan layanan perbankan pada akhir bulan puasa. Para nasabah tak bisa melakukan transfer antar-bank dan kegiatan perbankan lain melalui aplikasi JakOne Mobile.

"Saya juga sudah meminta semua orang yang selama ini punya password dan PC di departemen itu semuanya diganti," kata Pramono kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Pramono berujar, pegawai tersebut akan diganti orang-orang baru yang dipilih oleh Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo.

"Orang-orang baru yang dipilih oleh Direktur Utama yang sekarang," ujar Pramono.

Selain itu, Pramono pun telah memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dari posisinya itu. Sebab, kebocoran dana ini sudah terjadi tiga kali.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali, ini sudah ketiga kali dan kejadiannya hampir serupa di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Jumlah angkanya (kerugian) yang tahu direksi Bank DKI," ucap Pramono.

"Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan. Yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim. Yang kedua, diambil tindakan kepada Direktur IT karena sudah berulang kali, ini yang ketiga kali. Dibebastugaskan," tambahnya memungkasi.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo mengatakan, gangguan sistem layanan bank yang terjadi sejak 29 Maret 2025 lalu karena pengaktifan sistem keamanan secara otomatis.

"Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah” kata Agus di Kantor Pusat Bank DKI, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Agus berujar, hal itu dilakukan sebagai mekanisme kontrol internal Bank DKI dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. 

Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan atau off-us, termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

Meski demikian, lanjut Agus, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah selama 24 jam untuk melakukan evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya.

"Bank DKI juga berkoordinasi secara aktif dengan mitra dan pihak regulator untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang kami ambil sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan keamanan perbankan," ujar Agus.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: