6 Bahaya Konsumsi Gula bagi Kesehatan

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 24 April 2025 | 23:30 WIB
Gula. (BeritaNasional/Freepik)
Gula. (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com - Mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan masalah gigi. Sebelum berhenti konsumsi gula, penting untuk memahami beberapa hal terkait dampak dan cara mengurangi gula dalam diet sehari-hari.

Meningkatnya kasus diabetes dan obesitas mungkin mendorong Anda untuk mengurangi gula. 

Menghindari gula memang berdampak positif bagi kesehatan. Tapi, perlu diingat bahwa berhenti konsumsi gula bisa menyebabkan perubahan pada tubuh, seperti gangguan tidur dan penurunan energi. Namun, ada cara untuk mengatasi masalah ini tanpa gula.

Mengapa berhenti mengonsumsi gula baik untuk kesehatan?

Gula adalah karbohidrat sederhana yang rasanya manis dan larut dalam air. Gula diekstrak dari tanaman seperti tebu dan bit gula. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti:

1. Diabetes

Menurut ahli gizi klinis, kelebihan gula yang dikonsumsi tubuh akan disimpan sebagai lemak dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Penelitian dalam jurnal Nutrients juga menunjukkan bahwa hubungan signifikan antara konsumsi gula tinggi dan peningkatan risiko diabetes.

2. Obesitas

Mengonsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan penambahan berat badan karena asupan kalori meningkat dan rasa kenyang berkurang. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Children menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang tinggi meningkatkan kemungkinan anak-anak menjadi kelebihan berat badan atau obesitas.

3. Masalah Hati

Fruktosa yang berlebihan dalam tubuh akan diproses di hati dan meningkatkan kadar trigliserida. 

Menurut ahli, fruktosa juga dapat memicu produksi kolesterol jahat dan menyebabkan penumpukan lemak di hati.

4. Peradangan

Konsumsi gula tinggi dalam jangka panjang dapat memicu peradangan, stres oksidatif, dan gangguan autoimun. Peradangan kronis dalam tubuh juga bisa meningkatkan risiko kanker.

5. Kerusakan Gigi

Konsumsi gula yang tinggi dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat di mulut dan menyebabkan kerusakan gigi. Gula menjadi sumber makanan bagi bakteri tersebut.

6. Gangguan Usus

Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan disbiosis mikrobiota usus, yaitu ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di usus. Hal ini memicu peradangan dan penyakit gastrointestinal karena bakteri baik menurun dan bakteri jahat meningkat.

Untuk mengurangi risiko kesehatan, konsumsi gula perlu dibatasi. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, orang dewasa sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 30 gram gula bebas per hari, yang banyak terkandung dalam makanan manis dan minuman bersoda.

(Red/Muhammad Dzaki Ramadhan)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: