Kemenkes Imbau Calon Jemaah Haji Kurangi Aktivitas di Luar Hotel saat Siang

BeritaNasional.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau seluruh calon jemaah haji untuk memprioritaskan kesehatan fisik selama menjalankan rangkaian ibadah haji.
Salah satu langkah penting yang ditekankan adalah mengurangi aktivitas di luar hotel yang tidak mendesak, terutama pada siang hari yang terik.
"Jangan sampai kelelahan, aktivitasnya jangan diforsir. Kurangi aktivitas di luar hotel terutama saat siang hari. Kalaupun mau keluar usahakan malam hari," tegas Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Mahendro Susilo yang dikutip dari Antaranews pada Minggu (11/5/2025).
Imbauan ini dikeluarkan mengingat perkiraan kondisi cuaca di Tanah Suci yang diprediksi masih akan serupa dengan musim haji tahun 2024, dengan suhu udara yang dapat mencapai antara 40 hingga 50 derajat Celsius.
"Kami berpesan kepada calon jemaah haji menjelang Arafah sebisa mungkin menghemat tenaga dan jangan sampai kelelahan," kata Liliek.
Namun, jika calon jemaah haji terpaksa harus keluar pada siang hari, Kemenkes menyarankan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri yang memadai.
Alat pelindung tersebut meliputi masker, pelindung kepala seperti topi, kacamata hitam untuk melindungi mata dari sengatan matahari, serta membawa semprotan air yang telah dibagikan oleh dinas kesehatan dan Kementerian Agama untuk menyegarkan diri.
Selain itu, Kemenkes juga memberikan perhatian khusus kepada jemaah haji lanjut usia (lansia). Setiap harinya, mereka dianjurkan untuk mengonsumsi oralit yang telah dicampur dengan air putih.
Langkah ini sangat penting untuk mencegah terjadinya dehidrasi, yang apabila terjadi, dapat memicu munculnya berbagai masalah kesehatan lainnya.
"Kita juga mengingatkan agar calon jemaah haji tidak telat makan karena keasyikan beribadah. Untuk menyiasatinya bisa membawa bekal," saran Liliek.
Tidak hanya soal aktivitas dan makanan, Kemenkes juga mengingatkan calon jemaah haji untuk menghindari mengonsumsi air zam-zam yang terlalu dingin, karena dapat berpotensi memicu timbulnya batuk atau pilek.
Liliek berharap agar pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji sebelum keberangkatan (istithaah) dapat menjadi bekal yang baik bagi mereka dalam menjalankan seluruh rangkaian rukun Islam yang kelima tersebut. Ia menekankan bahwa ibadah haji sangat membutuhkan kesiapan mental dan fisik yang prima.
"Mereka yang istithaah atau dikatakan mampu adalah yang sehat secara fisik dan mental," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin, turut meminta seluruh calon jemaah haji untuk mematuhi dan melaksanakan imbauan yang telah disampaikan oleh Kemenkes tersebut demi kelancaran dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji.
Mahyudin menambahkan bahwa selama kegiatan manasik haji, petugas juga secara rutin mengingatkan calon jemaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas yang tidak terlalu penting, serta memperbanyak aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki.
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 21 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 20 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 23 jam yang lalu