Pemerintahan Trump Bakal Tarik Dana Hibah USD 100 Juta dari Harvard

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 28 Mei 2025 | 17:30 WIB
Presiden AS Donald Trump (Foto/X Donald J Trump)
Presiden AS Donald Trump (Foto/X Donald J Trump)

BeritaNasional.com - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan bakal menarik dana hibah sebesar USD 100 juta yang diberikan kepada Universitas Harvard. 

Dilansir dari BBC News pada Rabu (28/5/2025), langkah ini merupakan bagian dari peningkatan ketegangan antara Gedung Putih dan universitas tertua di Amerika tersebut. 

Seorang pejabat senior Gedung Putih menyatakan bahwa Badan Layanan Pemerintah (GSA) berencana mengirimkan surat kepada berbagai lembaga. 

Surat tersebut akan meminta mereka untuk mengidentifikasi apakah kontrak dengan Harvard dapat dibatalkan atau dialihkan ke tempat lain.

Diperkirakan, sekitar 30 kontrak dengan nilai total mencapai USD 100 juta akan ditinjau ulang dengan potensi penarikan dana. Sebelumnya, pemerintah membekukan hibah federal senilai USD 2,65 miliar dan berupaya mencabut izin Harvard untuk menerima mahasiswa internasional.

Universitas Harvard sendiri belum memberikan komentar terkait rencana ini. Namun, di situs webnya, universitas tersebut menyebutkan bahwa penelitian medis, ilmiah, dan teknologi mutakhirnya secara historis telah didukung oleh pemerintah federal dan entitas lainnya. 

Situs web universitas tersebut juga memperingatkan bahwa tanpa pendanaan federal, pekerjaan ini akan terhenti di tengah jalan, terutama untuk penelitian mengenai kanker, penyakit jantung, penyakit menular, dan obesitas.

Gedung Putih menegaskan tidak secara otomatis mencabut dana tersebut. Sebaliknya, mereka akan memulai peninjauan terhadap dana yang diterima Harvard dari pemerintah federal untuk menentukan apakah pendanaan tersebut dianggap penting oleh pemerintah. 

GSA akan merekomendasikan setiap lembaga untuk menghentikan demi kenyamanan setiap kontrak yang dianggap gagal memenuhi standarnya, dan mempertimbangkan pengalihan dana tersebut.

Draf surat tersebut menuduh Harvard melakukan diskriminasi dan antisemitisme sebagai pembenaran atas tindakan yang diambil ini.

Keputusan pemerintahan Trump ini menuai kritik dari mahasiswa dan staf pengajar di Harvard. Pada Selasa malam, puluhan orang berkumpul untuk melakukan protes. 

"Alasan pemerintah bahwa kebijakan ini entah bagaimana mengatasi antisemitisme sangat tidak masuk akal," kata mahasiswa dan mantan kepala Harvard Hillel, pusat sosial Yahudi, Jacob Miller, di kampus tersebut.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: