KPK Masih Rahasiakan Sosok Pembawa 19 Koper Uang untuk Beli Jet Pribadi Lukas Enembe

BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih merahasiakan sosok yang membawa uang menggunakan 19 koper untuk membeli jet pribadi eks Gubernur Papua Lukas Enembe.
Hal itu dipertegas Juru Bicara KPK Budi Prasetyo terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Lukas dan Eks Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua Dius Enumbi.
Sebagai informasi, kasus ini terkait penggelembungan dan penyalahgunaan Dana Penunjang Operasional serta Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah.
“Pihaknya (pembawa uang untuk membeli jet pribadi) belum bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini,” ujar Budi di Gedung Merah Putih, Selasa (17/6/2025).
Budi mengatakan pihaknya masih mendalami apakah pembelian jet pribadi yang dibeli Lukas Enembe hanya satu buah saja.
“KPK masih mendalami ini masih ada pembelian-pembelian lain ya, baik pesawat ataupun aset-aset dalam bentuk lainnya,” tuturnya.
KPK, kata Budi, sampai saat ini masih menghitung harga jet pribadi yang diduga dibeli dengan uang hasil korupsi tersebut. Ia juga masih melakukan pelacakan terhadap jet pribadi itu.
“KPK masih mendalami dan tentu akan melacak dan menelusuri karena tentu dibutuhkan untuk pembuktian perkara sekaligus sebagai langkah awal dalam aset recovery nantinya,” kata dia.
Dia menegaskan kerugian negara dalam perkara ini cukup besar, yakni mencapai Rp 1,2 triliun. Pembelian jet tersebut juga menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Ya diduga dari APBD Papua sesuai dengan dugaan TPK yang kami sangkakan dalam perkara tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, KPK menduga aliran dana dari kasus dugaan korupsi di Pemerintah Provinsi Papua tahun 2020–2022 digunakan untuk membeli jet pribadi di luar negeri.
KPK menaksir total kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp1,2 triliun. Dalam perkara ini, Lukas Enembe juga diduga menganggarkan dana Rp400 miliar per tahun.
Uang tersebut berasal dari dana operasional untuk belanja makan dan minum. Rata-rata, biaya makan dan minum Lukas mencapai Rp 1 miliar per hari.
KPK telah mengantongi ribuan kwitansi belanja makan dan minum Lukas Enembe yang diduga palsu atau fiktif setelah mengonfirmasi bukti pembelian ke sejumlah rumah makan yang tercantum.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 23 jam yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu