Mayoritas Publik Amerika Serikat Menentang Serangan Udara ke Iran

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 20 Juni 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi AS kerahkan jet tempur  (Foto/Pixabay)
Ilustrasi AS kerahkan jet tempur (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Hampir separuh masyarakat Amerika Serikat menentang keras serangan udara Amerika Serikat ke Iran.

Melansir Antara, Kamis (19/6/2025) sebuah survei yang dilakukan oleh The Washington Post mengungkapkan hampir separuh warga Amerika Serikat menentang serangan udara AS terhadap Iran, sementara hanya seperempat yang menyatakan dukungan.

Survei yang dilakukan melalui pesan teks pada Rabu (18/6/2025) dan menerima lebih dari 1.000 responden, menunjukkan  sebanyak 45% menentang aksi militer AS, 25% mendukung, dan 30% masih belum memutuskan pilihan.

Jajak pendapat tersebut dilakukan di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah, saat Washington mempertimbangkan untuk melakukan respons terhadap perkembangan terbaru yang melibatkan konflik Iran-Israel.

Hasil survei tersebut menunjukkan tingkat skeptisisme publik yang signifikan terhadap eskalasi militer, dengan perbedaan 20 poin antara kelompok yang menentang dan kelompok yang mendukung.

Sementara itu, dua pertiga dari pendukung Partai Demokrat mengungkapkan pertentangan terhadap aksi militer, sembari menggarisbawahi sentimen anti perang yang kuat di kalangan basis partai tersebut.

Sebaliknya, sebanyak 47% dari pendukung Partai Republik mengatakan mereka akan mendukung serangan, dengan 24% lainnya menyatakan penolakan dan 29% belum menentukan pilihan.

Sekitar satu dari lima warga AS percaya bahwa program nuklir Iran merupakan ancaman serius dan langsung terhadap AS, sementara hampir separuhnya menganggap sebagai ancaman yang agak serius, dan sepertiga lainnya melihatnya sebagai ancaman yang tidak terlalu mengancam.

Selain itu, sekitar empat dari sepuluh warga AS mengatakan mereka sangat khawatir AS akan terlibat dalam perang skala penuh dengan Iran, sementara proporsi yang hampir sama menyatakan sedikit khawatir. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: