Retret Kepala Daerah Gelombang II Siap Digelar, 87 Peserta Hadir

BeritaNasional.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengumumkan bahwa Retret Kepala Daerah Gelombang II akan diikuti oleh 87 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia.
Awalnya, terdaftar 93 peserta, namun enam di antaranya terpaksa mengajukan izin karena alasan kesehatan.
“Memang kalau dipelajari kondisinya memang tidak memungkinkan,” kata Bima yang dikutip dari Antaranews pada Jumat (20/6/2025).
Bima Arya menjelaskan bahwa peserta retret kali ini terbagi dalam tiga kelompok utama:
1. Kepala daerah yang sudah dilantik tetapi belum sempat mengikuti gelombang pertama retret.
2. Kepala daerah yang sebelumnya menghadapi sengketa hasil Pilkada dan akhirnya berhasil tuntas.
3. Kepala daerah hasil pemungutan suara ulang (PSU) yang proses pelantikannya baru selesai.
Persiapan dan Keberangkatan ke IPDN Jatinangor
Retret Kepala Daerah Gelombang II ini akan dilaksanakan di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sebelum keberangkatan, seluruh peserta akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Sabtu (21/6). Kemudian, mereka akan berkumpul kembali di Kemendagri pada Minggu (22/6) untuk diberangkatkan menuju Jatinangor menggunakan kereta cepat Whoosh.
“Dan nanti akan dilepas oleh Pak Sekjen Kemendagri Pak Tomsi untuk selanjutnya menggunakan Whoosh kereta cepat menuju Jatinangor,” ujar Bima.
Setibanya di IPDN, para peserta akan disambut oleh Rektor IPDN Halilul Khairi dan Wamendagri. Rangkaian retret ini akan berlangsung hingga Kamis malam (26/6).
“Retret sendiri akan dibuka secara resmi oleh Pak Mendagri pada hari Senin di tanggal 23 (Juni 2025),” terang Bima.
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 22 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu