Ketua MPR Nilai Kebijakan Nonblok Presiden Prabowo di Konflik Iran–Israel Sudah Tepat

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 25 Juni 2025 | 13:32 WIB
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdananya di panggung Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025. (Foto/Tim Media Prabowo)
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdananya di panggung Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025. (Foto/Tim Media Prabowo)

BeritaNasional.com -  Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang tetap mempertahankan posisi Indonesia sebagai negara nonblok dalam konflik antara Iran dan Israel.

Menurutnya, sikap tersebut sudah tepat karena sejalan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

"Kalau kita perhatikan pidato Presiden Prabowo di St. Petersburg, di Forum Ekonomi itu, dan kita semua menyaksikan bagaimana komitmen Indonesia sejak awal, saya kira posisi dan keputusan Indonesia di bawah pemerintah Presiden Prabowo dalam perang antara Israel dan Iran ini, dari kacamata posisi politik luar negeri kita sudah pas dan sudah benar, yakni menempatkan diri sebagai negara yang nonblok dan bebas aktif," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Ia menambahkan, Indonesia terus berupaya mendorong dialog sebagai jalan menuju perdamaian dunia, tanpa berpihak pada blok manapun.

"Karena itu, apa yang sudah dilakukan oleh Presiden Prabowo seperti yang dipidatokan dalam pidatonya di Forum Ekonomi tersebut, pandangan kami adalah posisi yang sudah benar. Sesuai dengan semangat politik luar negeri bebas aktif politik luar negeri yang, dalam bahasa beliau, satu kawan terlalu sedikit, seribu musuh terlalu banyak," kata Muzani.

Muzani menilai bahwa Presiden Prabowo telah membawa nama Indonesia dengan penuh wibawa di panggung internasional, serta menjadikannya sebagai negara yang diperhitungkan dalam upaya menciptakan perdamaian global.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra tersebut, dunia saat ini tengah kehilangan semangat diplomasi dan lebih banyak mengedepankan kekerasan. Untuk itu, ia menegaskan pentingnya dialog antarnegara.

"Kita tidak boleh lelah dan tidak boleh merasa kalah dalam menyemangati bahwa diplomasi dan dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan perbedaan yang ada di antara negara-negara ini," tutupnya.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: