Tak Terima Pramono Sebut Banjir Jakarta karena Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi: Itu Siklus Alam

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 10 Juli 2025 | 15:08 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang menyebut banjir di ibu kota disebabkan oleh air kiriman dari daerah penyangga.

Dalam rapat koordinasi bersama KPK dan sejumlah kepala daerah di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025), Dedi menolak anggapan bahwa air dari Bogor adalah penyebab utama banjir di Jakarta. 

Ia menilai istilah banjir kiriman tidak tepat karena yang terjadi merupakan bagian dari siklus alam.

“Gini, enggak ada banjir kiriman dari Bogor. Air itu mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang rendah, itu aspek siklus alam,” kata Dedi kepada wartawan.

Meski begitu, Dedi tidak menampik bahwa di wilayah Bogor memang terjadi perubahan fungsi lahan dan tata ruang.

Namun, ia menegaskan bahwa banyak di antara pelaku perubahan tersebut berasal dari luar wilayah.

“Kalau mau kita jujur, perubahan alih fungsi lahan dan tata ruang di Bogor juga kan para pengusahanya dari mana? Gitu loh,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, selama tidak ada pembenahan pada sungai-sungai yang mengalir dari dataran tinggi ke Jakarta, potensi banjir akan tetap ada.

“Jadi, saya katakan gini deh, selama sungainya masih dangkal, selama sungainya masih sempit, selama rawa-rawa terus diuruk untuk pembangunan, banjir pasti akan terus terjadi,” ucap Dedi.

Ia menambahkan bahwa Pemprov Jawa Barat akan melakukan revisi tata ruang untuk memperbaiki kondisi lingkungan.

Ia juga menyebut bahwa Pemprov DKI Jakarta turut berencana membongkar bangunan-bangunan yang menutup aliran sungai.

“Walaupun biayanya sangat mahal ya, recovery lingkungan itu lebih mahal dari pembangunan. Nah, tentunya tidak bisa jalan sendiri, harus semua orang bekerja sama untuk concern menyelesaikan lingkungan,” ucap Dedi.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, banjir di ibu kota didominasi oleh banjir kiriman dari hulu.

"Karena memang kontribusi terbesar kadangkala kondisinya cerah seperti ini, tiba-tiba banjir sering kali terjadi. Karena memang kiriman dari atas," kata Pramono di Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).

Meski demikian, Pramono tak ingin menyalahkan daerah-daerah tersebut. Sebab, hal tersebut diberikan oleh Sang Kuasa.

"Tetapi, saya sekali lagi tidak akan pernah menyalahkan kiriman ini. Ini adalah given sehingga dengan demikian saya tidak menggunakan kata-kata melawan banjir," ujar Pramono.

"Banjir ini kita siasati sebaik mungkin bagaimana caranya supaya tidak memberikan dampak kepada masyarakat," tandasnya.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: