Negosiasi Terus Diintensifkan, Ini Kesepakatan Indonesia dan AS!

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 10 Juli 2025 | 19:04 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (BeritaNasional/dok Menkoperek)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (BeritaNasional/dok Menkoperek)

BeritaNasional.com -  Pemerintah terus mengupayakan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyoal tarif timbal balik (resiprokal/tarif impor) yang diterapkan Presiden Donald Trump. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin negosiasi tersebut telah menyampaikan beberapa tawaran kepada AS. 

Dalam keterangan resmi yang diterima BeritaNasional.com, Kamis (10/7/2025),  perundingan telah mencapai kemajuan dan kesepakatan yang mencakup mengenai isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

"Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” ujar Airlangga.

Sesuai dengan surat Presiden Trump Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan, sampai menjelang tanggal pemberlakuan 1 Agustus 2025, untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak. 

"Perundingan kali ini berjalan sangat baik dan konstruktif, sama dengan beberapa perundingan sebelumnya, dengan memberikan ruang untuk membuat kesepakatan lebih lanjut, baik yang terkait dengan besaran tarif resiprokal maupun offer yang disampaikan Indonesia"

Ia juga menegaskan kembali hubungan Indonesia dan AS selama ini sudah terjalin sangat baik dan akan terus diperkuat. 

“Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Beberapa hari lalu, Perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang Energi dan Pertanian telah menandatangani MoU dengan Perusahaan-perusahaan dan Asosiasi Usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi,” tegasnya. 

Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memerluas kembali kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis (critical minerals). 

“Pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ungkapnya.

Lebih lanjut Airlangga memaparkan Indonesia dan AS telah sepakat untuk mengoptimalkan waktu beberapa minggu ke depan secara intensif, melanjutkan proses perundingan kebijakan tarif resiprokal dengan saling menghormati penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak. 

Hal ini untuk menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan tarif resiprokal dan memerkuat kerja sama perdagangan dan investasi antar kedua negara.

"Kedua pihak yakin kerja sama dan kesepakatan ini akan mampu memberikan manfaat positif dan konkret bagi perekonomian kedua negara," imbuhnya. 

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut di antaranya yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Irwan Sinaga.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: