Suporter Crystal Palace Protes UEFA Usai Klub Didegradasi ke Conference League

BeritaNasional.com - Ratusan suporter Crystal Palace turun ke jalan pada Rabu (16/6/2025), lalu untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap keputusan UEFA yang menurunkan klub kesayangan mereka ke ajang UEFA Conference League.
Aksi protes tersebut dilakukan dengan berjalan kaki menuju stadion Selhurst Park, sambil membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan yang menentang badan sepak bola Eropa tersebut.
Crystal Palace sebelumnya meraih tiket ke Liga Europa setelah menjuarai Piala FA pada Mei lalu gelar besar pertama mereka dalam sejarah klub. Namun, UEFA membatalkan partisipasi mereka karena pelanggaran aturan kepemilikan ganda klub.
Masalah muncul karena John Textor, pengusaha asal Amerika Serikat, memiliki saham di Crystal Palace sekaligus merupakan pemilik mayoritas klub Ligue 1, Olympique Lyon, yang juga lolos ke Liga Europa musim depan. Berdasarkan regulasi UEFA, dua klub yang dikendalikan oleh pemilik yang sama tidak diperbolehkan tampil di kompetisi Eropa yang sama.
UEFA memberikan batas waktu hingga 1 Maret 2025 untuk menyelesaikan struktur kepemilikan agar tidak melanggar aturan tersebut. Sayangnya, Palace gagal memenuhi tenggat waktu tersebut.
Saat ini, Textor sedang dalam proses menjual kepemilikannya di Palace kepada Woody Johnson, pemilik klub NFL New York Jets. Namun proses itu belum rampung ketika batas waktu UEFA berakhir.
Sebagai akibatnya, tempat Palace di Liga Europa akan diambil alih oleh Nottingham Forest, yang finis di peringkat tujuh klasemen akhir Premier League musim lalu.
Pihak klub berencana membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk mengajukan banding atas keputusan UEFA.
Nick Philpot, salah satu pendukung aktif dan pembawa acara podcast Red and Blue Review, menyuarakan kekecewaannya di tengah aksi unjuk rasa.
“Ini jelas tidak adil, cuma karena kesalahan administratif. Kita sudah berjuang dan lolos ke Liga Europa,” ujarnya. “Kami memenangkan Piala FA—harusnya itu cukup. Kenapa seluruh klub dan para fans harus dihukum?”
Ketua klub, Steve Parish, juga mengkritik keras keputusan tersebut. Dalam pernyataannya minggu lalu, ia menyebut ini sebagai “hari yang buruk untuk dunia sepak bola” dan “ketidakadilan yang luar biasa.”
“Kami dikeluarkan dari kompetisi Eropa hanya karena alasan teknis yang sangat sepele,” katanya. “Ini bukan cuma merugikan Palace, tapi semua pendukung sepak bola.”
Hingga saat ini, UEFA belum memberikan tanggapan resmi atas protes dan banding yang diajukan.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 12 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 12 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu