Investasi Hilirisasi Cermin Kepercayaan Investor Terhadap Stabilitas Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 22 Juli 2025 | 22:37 WIB
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin (BeritaNasional/dok pribadi)
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin (BeritaNasional/dok pribadi)

BeritaNasional.com -  Target investasi senilai Rp1.600 triliun untuk proyek hilirisasi menjadi sinyal kuat kepercayaan investor terhadap stabilitas kebijakan ekonomi Indonesia.

Target tersebut juga mencerminkan skala ambisi pemerintah dalam membangun industri berbasis nilai tambah.

Pernyataan ini disampaikan anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

“Ini bukan sekadar angka, tetapi sinyal kuat bahwa arah hilirisasi yang dijalankan pemerintah mulai mendapat legitimasi pasar. Pemerintah telah mengirimkan pesan bahwa Indonesia siap naik kelas sebagai pusat industri berbasis sumber daya alam yang terintegrasi,” terangnya. 

Ia menilai, kejelasan komitmen investasi ini merupakan capaian strategis dari upaya konsolidasi kebijakan hilirisasi nasional yang terus digaungkan Presiden Prabowo.

Hilirisasi tidak boleh berhenti pada pembangunan smelter semata, melainkan harus diperluas ke sektor manufaktur, logistik energi dan penguatan kapasitas industri nasional.

“Kita sedang membangun ekosistem industri baru. Investasi yang akan masuk harus diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti industri pengolahan hasil tambang, penguatan manufaktur berbasis SDA, dan infrastruktur energi di luar Jawa. Ini krusial untuk menciptakan pemerataan ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing nasional,” tegasnya. 

Politisi partai Golkar ini juga menekankan pentingnya kesiapan tata kelola agar investasi tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berjalan dalam kerangka keberlanjutan dan keterlibatan daerah.

Ia mendorong agar peta jalan hilirisasi disusun secara detail, melibatkan BUMN strategis, pelaku usaha nasional, serta UMKM daerah sebagai bagian dari rantai pasok.

“DPR melalui Komisi XII tentu akan menjalankan fungsi pengawasan agar kebijakan ini tepat sasaran, transparan, dan tidak menyisakan ketimpangan. Kami mendukung penuh langkah Menteri ESDM, dan berharap seluruh pemangku kepentingan memiliki sense of urgency yang sama dalam menyambut gelombang investasi ini,” lanjutnya.

Pun ia menyebut keberhasilan hilirisasi akan menjadi indikator penting dalam menilai keberhasilan transformasi ekonomi Indonesia di masa pemerintahan baru. Ia berharap target investasi ini dapat dikunci melalui kerja sama antarkementerian, dunia usaha, dan penguatan kerangka regulasi.

“Hilirisasi adalah fondasi menuju kemandirian industri dan pengurangan ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah. Komitmen Menteri ESDM ini perlu didukung secara serius sebagai bagian dari agenda besar reformasi struktural ekonomi nasional,” tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: