Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerintah Jaga Produksi dan Distribusi Pangan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 30 Juli 2025 | 18:45 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto/PBMI)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto/PBMI)

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto membahas perkembangan program cetak sawah dan kondisi ketahanan pangan nasional dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden secara khusus memastikan progres proyek cetak sawah yang tengah digarap pemerintah di sejumlah wilayah prioritas serta terkait ketahanan pangan.

“Pertama adalah kita bahas, beliau tanyakan progres cetak sawah. Saya sampaikan laporan beliau bahwa berjalan dengan baik, memulai Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai diterima Presiden.

Amran menjelaskan bahwa program cetak sawah merupakan bagian dari strategi peningkatan produksi pangan nasional. Menteri Pertanian optimistis target penyelesaian program tersebut dapat tercapai sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Insyaallah mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu,” tegasnya.

Selain membahas cetak sawah, Kepala Negara juga memastikan kondisi produksi dan ketersediaan pangan. Amran memastikan bahwa secara umum situasi ketahanan pangan nasional berada dalam kondisi aman. “Perkembangan produksi aman, stok kita aman,” ungkapnya.

Pemerintah juga terus melakukan operasi pasar secara masif untuk menjaga stabilitas harga dan menjamin keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui penyediaan beras bersubsidi dan bantuan sosial dalam jumlah besar. Amran juga menjelaskan bahwa saat ini stok beras nasional mencapai 4,2 juta ton. Dengan cadangan tersebut, pemerintah memastikan kebutuhan pangan masyarakat dalam waktu dekat akan tetap terjamin.

“Operasi pasar kita sudah lakukan besar-besaran. Kita siapkan SPHP, itu beras yang disubsidi itu 1,3 juta ton, dan bansos 360 ribu ton, totalnya 1,5 juta ton,” jelas Menteri Pertanian.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: