Korban Meninggal Akibat Kelaparan di Gaza Capai 188 Orang

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 07 Agustus 2025 | 03:00 WIB
Warga Gaza kelaparan (Foto/UN News)
Warga Gaza kelaparan (Foto/UN News)

BeritaNasional.com - Jumlah total kematian akibat malnutrisi di Jalur Gaza di tengah blokade Israel telah meningkat menjadi 188, termasuk 94 anak-anak, ungkap Kementerian Kesehatan Gaza.

"Rumah sakit di Gaza telah mencatat delapan kematian akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir, termasuk satu anak. Dengan demikian, jumlah total kematian akibat kelaparan telah meningkat menjadi 188, termasuk 94 anak-anak," kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Adapun jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat aksi militer Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 61.000 orang, dengan lebih dari 150 ribu orang terluka.

Selama 24 jam terakhir, 87 orang tewas dan 644 orang terluka dirawat di rumah sakit.

"Jumlah korban agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 61.020 orang, dengan 150.671 orang terluka," ungkap kementerian tersebut.

Menurut kementerian, sejak 18 Maret, ketika Israel kembali melancarkan penembakan harian, lebih dari 9.500 orang telah tewas dan lebih dari 38.600 orang terluka di Jalur Gaza.

Pada Senin, otoritas Jalur Gaza menyatakan bahwa Israel, setelah melanjutkan sebagian pengiriman bantuan kepada warga Palestina pada 27 Juli, hanya mengizinkan 674 truk memasuki Jalur Gaza, yang hanya memenuhi tidak lebih dari 14 persen kebutuhan bantuan.

Menurut otoritas Gaza, sekitar 600 truk bantuan kemanusiaan seharusnya diizinkan masuk ke Jalur Gaza setiap hari untuk memenuhi kebutuhan minimum warga Gaza akan makanan, kebutuhan pokok, bahan bakar, dan obat-obatan.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, mengatakan pada Senin bahwa penolakan Israel untuk menyediakan makanan bagi warga sipil di Gaza dapat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan menyebut gambaran orang-orang yang kelaparan di Gaza "menyayat hati dan tak tertahankan."

Israel terus membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan jumlah bantuan yang diizinkan masuk jauh di bawah yang dibutuhkan, kata Turk.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: