Pemerintah Bentuk Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:30 WIB
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. (Foto/Kemensos)
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. (Foto/Kemensos)

BeritaNasional.com -  Kementerian Sosial segera membentuk Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat yang bertugas merespons berbagai permasalahan yang terjadi di Sekolah Rakyat secara cepat dan tepat.

"Gugus tugas ini akan segera dibentuk. Nomenklatur yang diusulkan adalah Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat," kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat memimpin rapat pembentukan tim Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat di Jakarta.

Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat ini akan fokus pada aspek pengawasan dan pengendalian jalannya program Sekolah Rakyat di 100 titik yang sudah beroperasi.

Melansir Antara, Kamis (28/8/2025) gugus tugas ini memiliki empat tugas utama, yaitu mengendalikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat, menyelesaikan hambatan teknis di lapangan, mengawasi aspek keuangan sarana prasarana, dan sumber daya manusia (SDM).

"Selama hampir satu bulan berjalan (Sekolah Rakyat), kita masih menemukan persoalan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan kuantitatif harus kita tingkatkan menjadi keberhasilan kualitatif, dengan membangun sistem yang lebih baik di setiap Sekolah Rakyat," kata dia.

Ia menerangkan kendala di lapangan yang teridentifikasi, di antaranya laporan Kepala Sekolah SRMP 10 Bogor tentang adanya permasalahan gap usia fisik dan mental anak, termasuk 10 anak yang belum bisa baca tulis sehingga perlu pendampingan khusus guru dan konsultasi dengan psikolog.

Kepala SRMA 9 Jakarta Timur menyampaikan kendala berupa sarana prasarana yang masih belum lengkap serta kebutuhan integrasi data melalui sistem Dapodik.

"Nantinya, gugus tugas ini akan mengawasi situasi darurat terkait pembelajaran maupun kesejahteraan tenaga pendidikan agar dapat segera diatasi," kata Agus.

Menurutnya perlu dibangun sistem yang menjamin keberlangsungan proses belajar mengajar dengan tiga pilar utama, yaitu sarana prasarana yang memadai, SDM yang berkualitas dan loyal, serta anggaran yang stabil.

Hal ini dimaksudkan untuk mengawal perjalanan Sekolah Rakyat rintisan sebelum masuk tahap sekolah permanen yang ruang lingkup lebih besar dan lebih kompleks.

Sejak dibuka pada 14 Juli 2025, sebanyak 100 sekolah rintisan telah berdiri dan akan bertambah menjadi total 165 sekolah pada September mendatang.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bangga dengan capaian ini sebagai bukti kemampuan jajaran bersinergi mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: