Bantul Perkuat Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 07 September 2025 | 05:40 WIB
Ilustrasi festival layang-layang jadoel (Foto/Pixabay)
Ilustrasi festival layang-layang jadoel (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memperkuat pengembangan pariwisata berbasis komunitas (community based tourism) di antaranya melalui kegiatan Festival Budaya yang digelar di Desa Wisata Kajii, Kelurahan Gilangharjo, Pandak pada 5-7 September 2025.

"Kami berharap, community based tourism seperti ini mampu menjadi motor penggerak untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi di Bantul.

Menurut dia, Desa Wisata Kajii, wisata edukasi ikan hias berbalut budaya dengan konsep community based tourism ini memiliki 'unique selling' potensial yang diperkuat kolaborasi berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dalam mendukung pengembangannya.

Oleh karena itu, harapannya ke depan salah satu konsep pariwisata berbasis komunitas di Bantul ini juga bisa menjadi desa wisata terbaik, melalui berbagai potensi ekonomi kreatif dan budaya yang memiliki nilai jual di perdesaan ini.

"Tahun lalu kita sudah memiliki tourism village yang mendunia yakni Desa Wisata Wukirsari, juga Desa Wisata Krebet yang mendapat anugerah desa wisata nasional. Tahun ini adalah Dewi Kajii, the next generation," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Festival Budaya Dewi Kajii Muhammad Gema Ramadhan mengatakan, Pedukuhan Kadisoro Gilangharjo dikenal sebagai desa wisata edukasi ikan hias dengan konsep community based tourism yang mengusung semangat dari masyarakat untuk masyarakat.


Menurut dia, desa wisata ini eksis karena ide kreatif dan kemandirian masyarakat. Sehingga selain merupakan bentuk sinergi warga, Festival Budaya tersebut juga sekaligus menjadi ajang pembuktian.

"Dewi Kajii Culture Festival ini menunjukkan Kadisoro sudah dipercaya sebagai penggerak ikan hias Indonesia," katanya.

Melalui kegiatan ini, kata dia, juga membuktikan Gilangharjo merupakan desa mandiri budaya, sebab festival ini menunjukkan kolaborasi pariwisata, produk desa prima dan preneur, serta tarian dari desa budaya Gilangharjo.

Dewi Kajii Culture Fest pada 5-7 September 2025 ini menampilkan agenda potensi lokal, mulai dari Festival Layang-layang Jadoel, Kadisoro Aquatic Expo dan stan UMKM, Kirab Merti Dusun Kadisoro, dan ketoprak.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: