Kecelakaan Pesawat Air India, Keluarga Korban Gugat Boeing dan Honeywell

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 18 September 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi pesawat maskapai Air India. (Foto/airindia.com)
Ilustrasi pesawat maskapai Air India. (Foto/airindia.com)

BeritaNasional.com - Keluarga dari empat penumpang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Air India 171 pada Juni lalu telah mengajukan gugatan hukum di Amerika Serikat (AS) terhadap dua perusahaan, Boeing dan Honeywell. 

Gugatan ini menuduh kedua perusahaan tersebut lalai karena diduga tidak melakukan tindakan apa pun meskipun mengetahui adanya cacat desain pada sakelar bahan bakar pesawat.

Dilansir dari BBC pada Kamis (18/9/2025), gugatan yang diajukan pada Selasa ini menyatakan bahwa sakelar bahan bakar yang rusak menjadi penyebab kecelakaan. 

Pihak keluarga menilai Boeing maupun Honeywell sudah menyadari risiko desain tersebut, tetapi tidak melakukan tindakan pencegahan.

Kerusakan Sakelar Bahan Bakar Jadi Fokus Utama

Pesawat Boeing 787 dengan nomor penerbangan Air India 171 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad dalam perjalanan menuju London Gatwick. Insiden tragis ini menewaskan 260 orang.

Penyelidikan awal yang dilakukan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB) India menemukan bahwa pasokan bahan bakar ke mesin terputus sesaat setelah pesawat mengudara. 

Hal ini membuat sakelar bahan bakar menjadi fokus utama penyelidikan. Laporan awal AAIB menyebutkan bahwa sakelar dipindahkan dari posisi "lari" ke posisi "mati", sehingga menghambat daya dorong pesawat.

Meskipun Badan Penerbangan Federal AS (FAA) sebelumnya menyatakan bahwa sakelar kontrol bahan bakar pada pesawat Boeing aman, gugatan ini menuding kedua perusahaan telah mengetahui risiko kecelakaan sejak pengembangan 787 Dreamliner. 

Gugatan tersebut mengutip saran FAA tahun 2018 yang mendesak, namun tidak mewajibkan, operator untuk memeriksa mekanisme pengunci sakelar bahan bakar.

Pihak keluarga, yang diwakili oleh Firma Hukum Lanier, menyebut desain tersebut sebagai "cacat" karena "memungkinkan terputusnya pasokan bahan bakar secara tidak sengaja dan hilangnya daya dorong total." 

Mereka juga menuduh Boeing dan Honeywell gagal memperingatkan maskapai dan tidak menyediakan suku cadang pengganti. 

"Mereka hanya duduk diam," kata pihak keluarga dalam gugatan tersebut.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: