Menkeu Purbaya Tegaskan Tak Akan Gunakan APBN untuk Pembangunan Family Office di Bali

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:49 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk pembangunan family office di Bali.

“Anggaran nggak akan saya alihkan ke sana," kata Purbaya dikutip dari Antara, Selasa (14/10/2025).

Purbaya mengaku telah mendengar rencana pembangunan family office yang diusulkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, ia menegaskan tidak akan ikut campur dalam proyek tersebut dan akan membiarkan DEN menjalankan wewenangnya.

“Saya belum terlalu mengerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Tapi, saya belum pernah lihat konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab,” tambahnya.

Purbaya menekankan fokusnya saat ini adalah memastikan penggunaan APBN berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Ia juga berkomitmen mencegah kebocoran anggaran dalam pelaksanaan program pemerintah.

“Kalau mau (buat family office), saya doakan,” ujar Purbaya.

Sebelumnya, Dewan Ekonomi Nasional berencana mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan dan Family Office di Bali untuk menarik investasi asing masuk ke Indonesia. Kawasan tersebut dirancang menjadi gerbang bagi aliran dana investasi luar negeri yang akan disalurkan ke berbagai sektor riil di dalam negeri.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa investor nantinya juga berkesempatan menjadi co-investor bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia dan Indonesia Investment Authority (INA).

Ia menambahkan, strategi serupa telah terbukti berhasil di sejumlah pusat keuangan dunia seperti Abu Dhabi, Dubai, Hong Kong, dan Singapura.

DEN menilai Bali sebagai lokasi potensial untuk KEK Keuangan Pusat dan Family Office, mengingat wilayah tersebut dikenal sebagai work heaven bagi investor global dan berpotensi menjadi salah satu kandidat utama Indonesia Financial Centre (IFC).

Sumber: Antarasinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: