Fiskal Tetap Kuat, Menkeu Purbaya Yudhi Sebut Defisit APBN 2025 Lebih Rendah dari Target

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 16 Oktober 2025 | 18:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir triwulan ketiga 2025 menunjukkan hasil yang tetap adaptif dan kredibel. Defisit anggaran tercatat sebesar Rp371,5 triliun atau setara 1,56 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan Keseimbangan Primer mencatatkan surplus Rp18 triliun.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa tingkat defisit tersebut jauh di bawah outlook tahun penuh yang diperkirakan sebesar 2,78 persen dari PDB.

“Ini menunjukkan APBN tetap adaptif dan kredibel, menjaga keseimbangan antara dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan kesinambungan fiskal dalam jangka menengah,” ujar Purbaya dikutip, Kamis (16/10/2025).

Purbaya memaparkan bahwa total pendapatan negara hingga akhir September 2025 mencapai Rp1.863,3 triliun atau sekitar 65 persen dari outlook yang telah ditetapkan. Meskipun telah mencapai lebih dari separuh target, realisasi tersebut secara nominal lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurutnya, tekanan utama berasal dari penurunan harga komoditas global yang berdampak pada penerimaan perpajakan, terutama di sektor migas dan pertambangan. Harga batu bara dan minyak sawit yang menurun menyebabkan penerimaan PPh Badan serta PPN dalam negeri sedikit tertahan.

Namun demikian, sektor manufaktur dan jasa masih mampu memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan negara.

Sementara itu, dari sisi belanja, realisasi Belanja Negara tercatat sebesar Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari outlook. Belanja pemerintah pusat tumbuh tipis, sedangkan Transfer ke Daerah telah mencapai Rp648,4 triliun atau 74,6 persen dari pagu.

“Efektivitas belanja didorong oleh pelaksanaan program prioritas, bansos, dan belanja modal infrastruktur,” pungkas dia.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: