8 Pesan Kapolri dalam Apel Tanggap Darurat Bencana
BeritaNasional.com - Dalam Apel Tanggap Darurat Bencana yang diikuti 155.938 personel di seluruh Indonesia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan delapan arahan kepada seluruh anggota Polri di seluruh İndonesia untuk bersiap dalam menghadapi potensi bencana alam yang kapan saja bisa terjadi melanda Indonesia.
"Diharapkan seluruh personel dan stakeholder yang terlibat dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana ke depan," ujar Sigit di Lapangan Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025).
Sigit menyampaikan, saat ini Indonesia sudah memasuki musim hujan 43,8 persen dengan puncaknya terjadi pada Januari 2026. Selain itu, fenomena La Nina juga mulai muncul pada bulan ini dan diprediksi terjadi hingga bulan Februari 2026.
"Meningkatnya curah hujan tersebut berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi," imbuh Sigit.
Sehingga selain personel, dia menegaskan, sarana dan prasarana (sarpras) pendukung harus disiapkan dalam menghadapi darurat bencana. Secara total, sarpras yang dimiliki saat ini adalah 125 unit dapur lapangan, 77 unit water treatment, dan 23 unit watergen.
"Oleh karena itu, diperlukan kesiapan yang optimal dari seluruh elemen bangsa, baik dari TNI-Polri, pemerintah pusat hingga daerah, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, Kementerian Lembaga dan Stakeholder terkait, beserta seluruh masyarakat, guna menjamin terlaksananya quick response terhadap setiap situasi bencana," tegasnya.
Berikut delapan arahan Kapolri Sigit kepada anggota untuk siaga potensi bencana alam:
1. Lakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan melalui kolaborasi dengan BMKG serta berbagai pihak terkait lainnya di wilayah masing-masing.
2. Berikan informasi dan imbauan kamtibmas terkait potensi ancaman bencana.
3. Pastikan kesiapan personel, sarana dan prasarana termasuk peralatan evakuasi, kendaraan operasional, serta ketersediaan bantuan logistik pendukung, sehingga dapat segera digerakkan kapan pun dibutuhkan.
4. Simulasikan kegiatan tanggap darurat bencana secara rutin sehingga sarana, edukasi, dan pelatihan kesiapsiagaan.
5. Kedepankan kecepatan dan ketepatan respons dalam tanggap darurat bencana mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan, pemberian trauma healing, hingga percepatan pemulihan dan rehabilitasi infrastruktur maupun kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang terdampak melalui kerjasama lintas sektoral.
6. Laksanakan tugas kemanusiaan dengan penuh empati, humanis, dan profesional. sehingga tidak hanya menghadirkan rasa aman tetapi juga kenyamanan bagi masyarakat.
7. Pastikan seluruh kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan sesuai prosedur baik sebelum, saat, maupun setelah terjadinya bencana dengan terus melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan guna meningkatkan resiliensi bencana.
8. Tingkatkan koordinasi dan sinergisitas dengan seluruh stakeholder terkait baik TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat serta berbagai pihak lainnya guna memastikan pelaksanaan penanggulangan bencana berjalan terpadu dan tepat sasaran.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu







