Warga Kritik ASN Gratis Naik Transportasi Umum, Pramono Anung: Gak Semua Gajinya Gede

BeritaNasional.com -  Sejumlah warga mengkritisi kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang memasukkan ASN sebagai salah satu dari 15 golongan yang dapat menikmati layanan transportasi umum secara gratis.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan, keputusan memasukkan ASN sebagai penerima layanan gratis itu dilakukan dengan pertimbangan kesejahteraan.

Ia mengatakan, tidak semua ASN di lingkungan Pemprov DKI memiliki gaji yang tinggi.

"Kenapa ASN itu digratiskan? Itu kan kebijakan yang diambil karena bagaimanapun ASN di DKI Jakarta enggak semuanya gajinya gede," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip Kamis (6/11/2025).

"Kalau gubernur, wakil gubernur, gajinya cukup, pasti. Tapi kalau ASN, enggak semuanya gede," tambahnya.

Adapun kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2025 tentang Pemberian Layanan Angkutan Umum Massal Gratis.

Dalam aturan tersebut, 15 golongan masyarakat berhak menggunakan layanan Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta tanpa biaya.

Adapun 15 golongan yang digratiskan naik transportasi umum adalah sebagai berikut:

• Peserta didik pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul.
• Penerima bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak.
• Penghuni rumah susun sederhana sewa.
• Tim Penggerak PKK dan kelompok PKK.
• PJLP dan pegawai non-ASN Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
• ASN dan pensiunan PNS Provinsi DKI Jakarta.
• Penyandang disabilitas.
• Penduduk lanjut usia.
• Veteran Republik Indonesia.
• Karyawan swasta pemegang Kartu Pekerja Jakarta.
• Pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini.
• Penjaga rumah ibadah.
• Penduduk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
• Juru pemantau jentik, pengurus karang taruna, dasawisma, atau pengurus pos pelayanan terpadu.
• Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.