Mesir dan AS Terus Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 21 April 2024 | 17:00 WIB
Iran dan Israel saling serang (Foto/Pixabay)
Iran dan Israel saling serang (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Pemerintah Mesir bersama Amerika Serikat dan Qatar berupaya keras mencapai kesepakatan gencatan senjata di tengah perang Israel di Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry.

"Penting bagi Hamas dan Israel untuk menunjukkan keinginan politik, bertanggung jawab mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan melindungi warga sipil," ujar Shoukry kepada penyiar pemerintah SABC di Pretoria setelah bertemu mitra Afrika Selatannya, Naledi Pandor.

Dikutip dari Antara, Minggu (21/4/2024), Mesir, Qatar dan AS telah melakukan negosiasi gencatan senjata dan mengakhiri perang Israel yang dimulai pada Oktober.

“Penting bagi kami untuk terus fokus pada kehidupan dan keselamatan rakyat Palestina. Setelah lebih dari 33.000 orang terbunuh, yang di antaranya 20.000 perempuan dan anak-anak. Ini sangat mengerikan dan harus dihentikan. Kita harus mencapai gencatan senjata, memulangkan sandera dan tahanan,” katanya.

Shoukry juga menekankan perlunya menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza dan harus diakui bahwa pemindahan paksa merupakan kejahatan perang.

“Kita harus mendapatkan kembali perdamaian dan keamanan serta cakrawala politik untuk memberikan hak-hak sah rakyat Palestina dan pembentukan negara mereka sejalan dengan Juni 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Shoukry.

Sementara itu mengenai meningkatnya permusuhan antara Israel dengan Iran, dia mengatakan "negara-negara di wilayah itu layak berada dalam kedamaian, keamanan, stabilitas dan hidup berdampingan dengan rukun dan bekerjasama."

Shoukry mengatakan bahwa Mesir telah memberi peringatan mengenai eskalasi yang mengarah kepada konflik yang lebih luas di kawasan itu yang membahayakan keamanan negara manapun.

Sudah ada kerugian terhadap perekonomian global dengan adanya aktivitas militer di Laut Merah, yang juga harus ditangani, tambahnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: