Presiden Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Sering Dikeluhkan oleh Masyarakat

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Senin, 06 Mei 2024 | 12:44 WIB
Presiden Jokowi. (Foto/BPMI)
Presiden Jokowi. (Foto/BPMI)

BeritaNasional.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti sebaran dokter yang tidak merata di wilayah Indonesia. Bahkan, dia sering menerima keluhan ketersediaan dokter spesialis saat berkunjung ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurut Jokowi, dalam beberapa bulan belakangan ke berbagai daerah, dirinya secara mendadak saya masuk ke rumah sakit, kadang belok ke puskesmas. Ia mengaku senang bahwa alat-alat yang diperlukan, seperti misalnya USG itu sudah ada di puskesmas, saya senang mengenai ini. 

“Masuk ke rumah sakit lagi saya lihat baik di provinsi maupun kabupaten/kota, sudah ada MRI, sudah ada mammogram, sudah ada cath lab. Tapi, selalu keluhan di daerah utamanya di provinsi-provinsi kepulauan, selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada,” kata Jokowi di Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU), Senin (6/5/2024).

Jokowi mengatakan, rasio produksi dokter spesialis di dalam negeri ini memang menjadi pekerjaan rumah besar. Apalagi, rasio dokter spesialis hanya 0,47 dari 1.000 penduduk.

“Di ASEAN, kita peringkat ke-9 berarti masuk tiga besar, tapi dari bawah. Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya,” jelas Jokowi.

Kemudian, Kepala Negara menuturkan dirinya juga mendapatkan laporan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa dokter umum masih kurang 124.000 dan dokter spesialis masih kurang 29.000. Ia menilai jumlah yang tidak sedikit dan harus segera diisi. 

“Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten/kota, sudah sampai di provinsi, tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada. Dan juga, kita baru mampu mengeluarkan 2.700 dokter spesialis per tahun, artinya memang sangat kurang sekali,” ujar Jokowi.

“Ditambah lagi, masih ada tambahan, distribusinya yang tidak merata. Rata-rata dokter spesialis itu ada di Pulau Jawa dan di kota, 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen. Oleh sebab itu, sekali lagi harus ada terobosan, kita harus membuka terobosan,” imbuh Jokowi.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: