Jokowi: Rasio Dokter Dibanding Penduduk Indonesia Masih Rendah

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 07 Mei 2024 | 18:00 WIB
Jokowi dalam sebuah kesempatan (Foto/Setkab)
Jokowi dalam sebuah kesempatan (Foto/Setkab)

BeritaNasional.com - Presiden Joko Widodo mengaku terkejut ketika mengetahui rasio dokter umum dan dokter spesialis yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk di tanah air.

“Saya kaget, (rasio dokter) kita 0,47 dari 1.000 penduduk, dan peringkat 147 dunia, sangat rendah sekali. Di ASEAN kita peringkat 9, berarti masuk tiga besar tapi dari bawah,” ungkap Jokowi dalam acara peluncuran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis Rumah Sakit Pendidikan di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.

Dikutip dari VOA, Selasa (7/5/2024), Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia masih kekurangan 124 ribu dokter umum dan 29 ribu dokter spesialis. Angka tersebut tentu bukan angka yang kecil, mengingat setiap tahunnya Indonesia hanya dapat mencetak 2.700 dokter spesialis.

Hal tersebut diperparah dengan tidak meratanya jumlah dokter spesialis yang ada saat ini, di mana 59 persennya terkonsentrasi di kota-kota besar di Pulau Jawa.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah meluncurkan PPDS yang bekerja sama dengan 24 fakultas kedokteran dan 420 rumah sakit. Menurutnya, “dua mesin” tersebut harus bisa dimaksimalkan untuk mencetak dokter-dokter spesialis andal nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kurangnya jumlah tenaga dokter merupakan masalah yang belum bisa terselesaikan sejak Indonesia meraih kemerdekaannya.

Indonesia, kata Menkes Budi, diperkirakan perlu 15 tahun untuk bisa memenuhi kebutuhan jumlah dokter spesialis sesuai dengan rasio yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 0,28 berbanding 1.000 penduduk.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: