29 Warga OPM Papua Barat Daya Ucapkan Sumpah Setia kepada NKRI, Prajurit TNI Jadi Saksi

Oleh: Tarmizi Hamdi
Selasa, 14 Mei 2024 | 19:30 WIB
Para warga eks OPM berikrar kepada NKRI. (Foto/Puspen TNI)
Para warga eks OPM berikrar kepada NKRI. (Foto/Puspen TNI)

BeritaNasional.com - Sebanyak 29 orang eks Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengucapkan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Senin (13/5).

Awalnya,  Tim Patroli Satgas Yonif 133/YS menemukan barang bukti berupa dokumen yang berisi catatan nama-nama orang yang terlibat dalam struktur OPM wilayah Sorong Raya. Catatan tersebut ditemukan di sebuah rumah kosong tidak berpenghuni di Kampung Aitrem, Distrik Aifat Timur-Maybrat.

Dari temuan tersebut, Dansatgas Yonif 133/YS, Letkol Inf Andhika Ganessakti yang akrab disapa Letkol Petir memerintahkan Danpos Aimasa Satgas Yonif 133/YS untuk memanggil orang-orang yang tercatat dalam temuan dokumen tersebut untuk didalami dan dimintai keterangan.

Setelah didalami dan dimintai keterangan oleh Satgas Yonif 133/YS, sebagian besar dari mereka terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya.

Sebab, mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM. Seiring berjalannya waktu, mereka sering melihat dan merasakan berbagai aksi kekejaman yang dilakukan OPM.

Mereka akhirnya sadar telah mengikuti jalan yang bertentangan dengan keutuhan NKRI.

Dibantu oleh para tokoh di Distrik Aifat Timur dan berkoordinasi dengan Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS, para eks OPM tersebut berhasil kembali ke kampung halaman dan keluar dari pengaruh paham OPM. 

Untuk membuktikan kesungguhan hati kembali kepada NKRI, mereka meminta langsung kepada Satgas Yonif 133/YS agar dibuatkan acara khusus untuk mereka dapat berikrar setia kepada NKRI dengan disaksikan oleh para tokoh di Distrik Aifat Timur dan pemerintah daerah Kabupaten Maybrat.

Hal tersebut mereka lakukan bukan tanpa alasan, seperti yang disampaikan oleh salah satu eks OPM yaitu Feliks Fomaer (30) bahwa alasan mereka kembali ke NKRI karena ingin hidup normal, ingin menyekolahkan anak-anaknya, dan ingin hidup yang lebih tenang. 

Sementara itu, alasan mereka dahulu begabung dengan OPM karena dipaksa bahkan sering mendapatkan intimidasi berupa ancaman dari pentolan-pentolan OPM.

"Saya kembali bergabung ke NKRI karena saya ingin nama saya putih lagi, bersih lagi, karena saya dan warga kampung dipaksa dan diintimidasi dengan menggunakan senjata oleh OPM untuk bergabung. Kalau tidak, saya dan masyarakat menuruti kami akan mendapatkan hukuman," ucapnya.

Pada acara pengambilan ikrar setia kepada NKRI diawali dengan penghormatan kepada bendera merah putih dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjut pembacaan ikrar setia kepada NKRI oleh salah satu warga dan diikuti oleh peserta ikrar lainnya.

Hadir dalam acara pembacaan ikrar sekaligus sebagai saksi dari aparatur pemerintahan, dalam hal ini kepala Distrik Aifat Timur dan masing-masing Kepala Kampung.

Sementara itu, Wadan Satgas Yonif 133/YS Kapten Inf Jaminardo Sinaga yang mewakili Dansatgas Yonif 133/YS pada acara pembacaan ikrar tersebut menyampaikan kepada masyarakat bahwa Satgas Yonif 133/YS merasa bangga kepada peserta ikrar karena sudah sadar dan kembali kepada NKRI.

"Kita yakin bahwa semua warga di Distrik Aifat Timur cinta kepada NKRI dan mari kita bekerja sama menjaga keutuhan serta kedaulatan NKRI di tanah Papua," tutup Kapten Inf Jaminardo Sinaga.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: