Pulau Baru untuk Olah Sampah, Heru Berencana Bangun dari Sedimen Kerukan 13 Sungai

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 15 Mei 2024 | 13:30 WIB
Gunung sampah di Bantar Gebang, Bekasi, Jabar. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Gunung sampah di Bantar Gebang, Bekasi, Jabar. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan rencana pembangunan pulau untuk pengolahan sampah.

Heru menjelaskan pulau ini bakal dibangun dari sedimen atau endapan pasir hasil pengerukan 13 sungai di Jakarta.

Pulau itu menjadi tempat pembuangan sampah. Sebab, tak ada lagi tempat pembuangan sampah di Jakarta dan wilayah sekitarnya.

"(Buang sampah) ke Bantar Gebang sudah enggak mungkin. Di Jakarta pun terbatas, ya kan? Enggak mungkin 10 tahun ke depan (masih bisa menampung). Sudah enggak mampu juga," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta yang dikutip pada Rabu (15/5/2024).

Heru menegaskan, pulau itu juga bukan untuk permukiman. Selain pengolahan sampah, pulau tersebut digunakan untuk ruang terbuka hijau (RTH), tempat pembibitan milik pemerintah, hingga tempat bermain warga.

Selain sampah dari Jakarta, lanjut Heru, sampah dari wilayah aglomerasi Jabodetabekjur juga bisa dibuang ke pulau tersebut. 

Heru menilai Jabodetabekjur juga harus memiliki lokasi pembuangan sampah yang sama.

"Teknologinya dari mana? Konsep Singapura saja bawa ke sini. Teknologi Singapura bawa ke sini, buat di sini. Kalau bisa, ini diambil oleh pemerintah pusat untuk buang sampah Bekasi, Jakarta, Depok, Tangerang," jelas Heru.

Lebih lanjut, Heru mengungkapkan pulau baru ini bisa didirikan di sisi utara Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, sekitar 5 kilometer dari daratan Jakarta.

Ukurannya pun direncanakan sekitar dua hektare dan pembangunannya dimulai dengan tanggul terlebih dahulu. Dari luas tersebut, 1 hektare di antaranya dijadikan pabrik pengolahan sampah.

Kemudian, 1 hektare lainnya tetap diisi air laut yang dikelilingi tanggul. Air yang dikelilingi tanggul itu digunakan untuk lokasi pembuangan hasil pengolahan sampah.

Usai terisi penuh, 1 hektare lain bisa digunakan sebagai pabrik pengolahan sampah.

"Membangun ini tidak bisa Jakarta sendiri, membangunnya harus bersama dengan pemerintah pusat dan ke depan tempat pembuangan sampah yang kita bicarakan hari ini, kalau pemikiran saya, tidak hanya untuk Jakarta," tandasnya.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: