RS Bangkok: Sebagian Besar Korban Luka Singapore Airlines Harus Operasi Tulang Belakang

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 25 Mei 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi pesawat terbang (Foto/Pixabay)
Ilustrasi pesawat terbang (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Banyak orang yang terluka parah dalam penerbangan Singapore Airlines yang mengalami turbulensi parah memerlukan operasi pada tulang belakang mereka. Hal ini diungkapkan sebuah rumah sakit di Bangkok, Kamis (23/5/2024).

Dua puluh orang masih dalam perawatan intensif dan seorang pria Inggris berusia 73 tahun meninggal setelah Boeing 777, yang terbang dari bandara Heathrow London ke Singapura, turun mendadak menyusul cuaca yang bergejolak di atas Laut Andaman pada hari Selasa.

Seorang pejabat hubungan masyarakat di Rumah Sakit Samitivej Srinakarin, yang telah merawat lebih dari 100 orang yang terluka akibat bencana tersebut, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa rumah sakit setempat lainnya telah diminta untuk meminjamkan dokter spesialis terbaik masing-masing untuk membantu perawatan tersebut. Ia meminta untuk tidak disebutkan namanya karena kebijakan rumah sakit.

Para penumpang menggambarkan, teror tiada henti saat pesawat bergetar. Benda-benda lepas beterbangan, dan orang-orang terluka terbaring lumpuh di lantai pesawat.

Masih belum jelas apa sebenarnya yang menyebabkan turbulensi yang menyebabkan pesawat itu, yang membawa 211 penumpang dan 18 awak, turun ke ketinggian sekitar 1.800 meter dalam waktu sekitar tiga menit. Penerbangan dari London ke Singapura itu dialihkan ke Bangkok, Thailand.

Dalam salah satu laporan terbaru tentang kekacauan di pesawat itu, Amelia Lim, warga Malaysia berusia 43 tahun, menggambarkan dirinya tertelungkup di lantai.

“Saya sangat takut. Saya melihat begitu banyak orang di lantai, mereka semua berdarah. Ada darah di lantai dan juga pada tubuh orang-orang itu,” katanya kepada surat kabar online Malay Mail.

Perempuan yang duduk di sebelahnya tergeletak dan tidak bergerak di lorong. Kemungkinan ia menderita cedera pinggul atau tulang belakang.

Pasien yang dirawat di ICU termasuk enam warga Inggris, enam warga Malaysia, tiga warga Australia, dua warga Singapura, dan masing-masing satu orang dari Hong Kong, Selandia Baru, dan Filipina, kata Rumah Sakit Samitivej Srinakarin. 

Dikutip dari VOA, rumah sakit itu mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan perawatan medis kepada total 104 orang.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: