Pesawat Singapore Airlines yang Alami Turbulensi Parah sudah Kembali ke Singapura

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Senin, 27 Mei 2024 | 11:00 WIB
Pesawat Singapore Airlines. (Foto/instagram/singaporeairid)
Pesawat Singapore Airlines. (Foto/instagram/singaporeairid)

BeritaNasional.com - Setelah mengalami turbulensi dan mendarat darurat di Bangkok, Pesawat Singapore Airlines SQ321 kembali ke singapura pada hari Minggu (26/5/2024).

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), Senin (27/6/2024) pesawat itu mendarat di Singapura pada pukul 13.39 waktu setempat. Menurut layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat yang kini bernomor SQ9071 itu berangkat dari Bangkok pada pukul 10.49 waktu setempat.

“SIA memperoleh persetujuan yang diperlukan dari otoritas terkait di Singapura dan Thailand, penyelidik, dan produsen pesawat, dan pesawat tersebut telah disetujui oleh tim Teknik dan Operasi Penerbangan kami, sebelum keberangkatan,” kata maskapai tersebut kepada CNA.

Diketahui saat mengalami turbulensi hebat,  Pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 sedang melakukan perjalanan dari London ke Singapura pada 21 Mei, dengan membawa 211 penumpang dan 18 awak, ketika mengalami turbulensi ekstrem.

Satu penumpang tewas dan belasan lainnya luka-luka, mengakibatkan pengalihan darurat Boeing 777-300ER. Sebanyak 41 pasien masih dirawat di rumah sakit di Thailand pada Minggu siang – turun dari 43 hari sebelumnya, menurut Rumah Sakit Samitivej Srinakarin. 

Rumah sakit tersebut adalah satu dari tiga rumah sakit di Bangkok yang merawat penumpang yang terluka di pesawat SQ321.

SIA menyatakan telah melakukan kontak dengan penumpang dan awak pesawat yang berada dalam penerbangan tersebut, termasuk mereka yang masih berada di Bangkok.

“Jika diminta, kami telah memfasilitasi perjalanan ke Bangkok untuk keluarga dan orang-orang terkasih mereka,” katanya.

Maskapai ini menambahkan pihaknya bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas terkait dalam penyelidikan insiden ini.

Menteri Perhubungan Chee Hong Tat mengatakan pada hari Jumat bahwa penyelidik telah memperoleh dan memeriksa data dari perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan penerbangan tersebut.

Biro Investigasi Keselamatan Transportasi (TSIB) Singapura, bagian dari Kementerian Transportasi, mengirim penyelidik ke Bangkok untuk mencari tahu apa yang terjadi. Penyelidik dari Amerika juga telah melakukan perjalanan ke Thailand.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: