Serangan Siber Terhadap PDN Jangan Dianggap Remeh, Roy Suryo: Bisa Jadi Bom Waktu!

Oleh: Mufit
Sabtu, 29 Juni 2024 | 15:44 WIB
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik).
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik).

BeritaNasional.com - Pakar Telematika Roy Suryo mengingatkan pemerintah agar tidak menganggap remeh serangan siber Ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN).

Menurut dia, data yang telah dicuri oleh hacker bisa saja dibocorkan sewaktu-waktu dan akan menjadi bom waktu.

"Kasus ini adalah tragedi alias bencana besar bagi Indonesia, tidak bisa dianggap enteng apalagi dipandang sebelah mata," kata Roy dalam diskusi daring yang diselenggarakan Trijaya FM bertajuk "Pusat Data Bocor, Siapa Teledor", Sabtu (29/6/2024).

"Data publik yang sekarang dienkripsi tersebut aslinya sudah dicuri dan siap dibocorkan sewaktu-waktu, alias menjadi bom waktu di kemudian hari," sambungnya. 

Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu, serangan siber tersebut tidak mungkin hanya melumpuhkan server PDN. Roy Suryo juga menduga, pelaku sudah menyalin data-data penting.

"Dapat dibayangkan data tersebut meliputi Data Kependudukan, Kesehatan, Keuangan, bahkan Intelijen dan sebagainya seperti data-data BPJS Kesehatan, Kemenhub, KPU, INAFIS, BAIS TNI dan sebagainya yang sudah bocor," tuturnya. 

Sebelumnya, Kemenkominfo menyatakan memprioritaskan pemulihan layanan di 44 kementerian/lembaga yang sebelumnya terdampak peretasan ke Pusat Data Nasional (PDN). 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong menjelaskan, skala prioritas itu ditentukan setelah pihaknya mengetahui instansi-instansi yang memiliki data cadangan untuk sistem layanannya.

“Kami mengutamakan pemulihan kementerian/lembaga yang memiliki backup data, jumlah 44,” kata Usman kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).

Namun, Usman belum dapat merincikan kementerian/lembaga yang diprioritaskan proses pemulihannya. Dia hanya menegaskan, bahwa pihaknya mengutamakan layanan yang bersentuhan langsung dengan publik.

Usman menambahkan, proses pemulihan dilakukan dengan memanfaatkan data cadangan yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga, untuk mengaktifkan kembali layanan nya. 

“Kita berharap setiap hari ada tenant-tenant ataupun kementerian/lembaga yang pulih. Sehingga kami berharap akhir bulan ini paling tidak ada 18-an bisa recovery,” kata Usman.

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, serangan siber terhadap PDN berdampak terhadap layanan di 282 instansi pemerintahan. 

“Saat ini upaya terus dilakukan untuk memulihkan 282 tenant,” jelas Semuel.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: