Kerusuhan Akibat Protes Kuota Jabatan Publik di Bangladesh Telan 187 Korban

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 24 Juli 2024 | 14:00 WIB
Ilustrasi unjuk rasa soal kuota di Bangladesh (Foto/Pixabay)
Ilustrasi unjuk rasa soal kuota di Bangladesh (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Para pengunjuk rasa terus meminta supaya sistem kuota yang ditetapkan Pemerintah Bangladesh segera dicabut. Mereka menilai sistem kuota itu tidak adil. Jabatan publik seharusnya diberikan kepada orang-orang yang memang kompeten di bidangnya, bukan berdasarkan sistem kuota. 

Namun akibat unjuk rasa makin panas, maka Pemerintah Bangladesh masih memberlakukan jam malam, pemutusan internet, dan hingga jam malam oleh tentara Bangladesh. Apalagi kerusuhan akibat unjuk rasa soal kuota sudah menewaskan 187 orang.

Pemerintah Bangladesh juga memutuskan untuk memperpanjang jam malam hingga Kamis. Ini diberlakukan seiring dengan pengerahan aparat militer.

Sesuai keputusan Mahkamah Agung, pemerintah mengumumkan penurunan kuota pekerjaan publik dari 56 persen menjadi 7 persen pada Senin malam.

Para pengunjuk rasa, yang kebanyakan mahasiswa melakukan unjuk rasa memberi ultimatum kepada Pemerintah Bangladesh agar segera menyelesaikan masalah kuota.

Akhirnya unjuk rasa berujung pada kekerasan usai polisi dan anggota partai Liga Awami yang berkuasa diduga melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa pekan lalu.

Dikutip dari Antara, Inspektur pos polisi Rumah Sakit Dhaka Medical College, Md Bachchu Mia mengatakan, rata-rata 70-80 pelajar dan warga dibawa ke rumah sakit itu setiap hari sejak kerusuhan.

Sedikitnya 187 orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka sejak hari itu, 13 di antaranya kehilangan nyawa di rumah-rumah sakit pada Senin.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: