Jakarta Berhasil Lepas dari Middle Income Trap, Kata Siapa?

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 31 Juli 2024 | 16:45 WIB
Ilustrasi pendapatan masyarakat. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Ilustrasi pendapatan masyarakat. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Provinsi DKI Jakarta berhasil lepas dari status middle income trap. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati menjelaskan hal-hal yang membuat Jakarta bisa lepas dari jebakan pendapatan kelas menengah.

Sri menjelaskan kontribusi terbesar yang membuat Jakarta keluar dari middle income trap adalah lapangan usaha yang menghasilkan produk jasa atau sektor tersier.

Berdasarkan data struktur ekonomi Jakarta triwulan I pada 2024, sektor primer menyumbang 0,25 persen, sektor sekunder 22,56 persen, dan sektor tersier 77,19 persen.

"Sektor tersier yang berkontribusi paling besar, yaitu lapangan usaha perdagangan besar dengan kontribusi sebesar 17,91 persen, disusul oleh industri jasa keuangan sebesar 11,17 persen dan infokom sebesar 9,34 persen," kata Sri dalam keterangannya pada Rabu (31/7/2024).

Kemudian, sektor sekunder terbesar disumbang oleh industri pengolahan dengan angka 11,63 persen dan konstruksi 10,74 persen.

Sri mengeklaim tingginya kontribusi sektor tersier di Jakarta tercipta karena Pemprov DKI mempermudah perizinan dan mengadakan acara Jakarta Investment Forum sebagai event tahunan untuk menarik investor.

“Langkah ini dilakukan sebagai upaya membantu Jakarta keluar dari kondisi middle income trap,” ujar Sri.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Jakarta sudah setara dengan Singapura seusai lepas dari jebakan pendapatan kelas menengah.

Airlangga mengatakan pendapatan per kapita Jakarta mencapai 21 ribu dolar AS atau setara Rp 341 juta per kapita (kurs Rp 16.265).

"Jakarta ini sudah lolos middle income trap, Jakarta pendapatan per kapitanya 21 ribu dolar AS. Kalau kita mau masuk lagi ke puncak Jakarta, yaitu Jakarta Pusat itu sudah 50 ribu dolar AS jadi aglomerasi Jakarta itu sudah setara dengan negara-negara lain, termasuk Singapura," kata Airlangga.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: