Kaum Yahudi Ultra Ortodoks Terobos Pangkalan Israel Tolak Wajib Militer

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 08 Agustus 2024 | 12:00 WIB
Yahudi Ultra Ortodoks tolak wajib milioter (Foto/VOA)
Yahudi Ultra Ortodoks tolak wajib milioter (Foto/VOA)

BeritaNasional.com - Putusan Mahkamah Agung Israel menyatakan, Pemerintah Israel harus mewajibkan warga Yahudi ultra Ortodoks mengikuti wajib militer. Hal ini terus menuai protes di seluruh negeri.

"Selama 2.000 tahun kami dianiaya, dan kami bertahan hidup karena kami mempelajari Taurat (lima kitab pertama dari kitab suci Yahudi)," ucap Joseph salah satu penganut Yahudi ultra ortodoks.

Akibat putusan MA Israel itu, puluhan pengunjuk rasa Yahudi ultra Ortodoks menerobos ke pangkalan militer Israel di dekat Tel Aviv pada Selasa (6/8/2024).

Mereka terus melakukan unjuk rasa menolak perintah wajib militer bagi para pemeluk agama Yahudi. Sebelumnya mereka tidak wajib ikut wajib militer (wamil). 

Unjuk rasa terjadi saat Israel bersiap untuk menghadapi serangan rudal dari Iran. Apalagi para pejabat Iran bersumpah akan membalas dendam akibat pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel.

Dikutip dari VOA, Militer Israel mengecam keras para pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke Pangkalan Tel Hashomer. Para pengunjuk rasa juga segera diamankan polisi.

"Menerobos masuk ke pangkalan militer merupakan pelanggaran serius dan melanggar hukum. IDF mengecam perilaku kekerasan ini, para pengunjuk rasa wajib dihukum," kata militer dalam sebuah pernyataan.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: