Kemampuan Militer Israel Masih Kalah Dibandingkan Iran

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 08 Agustus 2024 | 13:00 WIB
Ilustrasi Iran serang Israel (Foto/Pixabay)
Ilustrasi Iran serang Israel (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Ibu Kota Iran, Teheran oleh Israel membuat situasi di Timur Tengah makin memanas. Pembunuhan Haniyeh juga membuat konflik Israel-Palestina, Israel-Iran, dan Israel-Hizbullah makin meningkat.

Pembunuhan Haniyeh mengancam jalannya negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk menghentikan perang di Gaza. Negosiasi gencatan senjata makin sulit tercapai dengan pembunuhan Haniyeh oleh Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berusaha meredakan ketegangan di Timur Tengah. Ia mengatakan, tidak seorang pun yang boleh meningkatkan konflik di Timur Tengah.

"Tidak seorang pun boleh memperbesar konflik Timur Tengah. Kami sudah menyampaikan hal itu ke Iran. Kami juga menyampaikan hal itu ke Israel," ujar Blinken.

Dikutip dari Fox News, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, Gedung Putih minta agar negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas tetap dilanjutkan. Gencatan senjata merupakan cara terbaik untuk mengakhiri perang di Gaza meskipun Iran bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel.

Dikutip dari The Wall Street Journal, sejatinya pertahanan rudal Iron Dome Israel tidak akan mampu melindungi seluruh penduduk Israel dari beberapa drone dan rudal Iran.

Iron Dome milik Israel hanya bisa menembak jatuh rudal jarak pendek dan melindungi warga Isreal dari serangan Hamas. Israel tak memiliki kemampuan militer untuk menandingi kekuatan militer Iran yang terus berkembang.

Kemampuan militer Iran maupun Hizbullah di Lebanon jauh lebih hebat daripada Israel. Oleh karena itu saat ini Israel ketakutan dan sedang mempersiapkan bunker-bunkernya untuk menghadapi serangan Iran.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: