Jokowi Soroti Tantangan dan Solidaritas Global di IAF Ke-2: Negara Berkembang Terdampak

Oleh: Imantoko Kurniadi
Senin, 02 September 2024 | 14:04 WIB
Presiden Jokowi resmi buka Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak dan Indonesia-Afrika ke-2 2024 di Bali. (BeritaNasional/Setkab)
Presiden Jokowi resmi buka Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak dan Indonesia-Afrika ke-2 2024 di Bali. (BeritaNasional/Setkab)

BeritaNasional.com -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka sesi Joint Leaders’ Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 2024, di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Senin (02/09/2024).

Dalam momen itu Jokowi mengarisbawahi tantangan global, termasuk perlambatan ekonomi, pengangguran, inflasi yang belum membaik, serta ketegangan geopolitik yang terus berlanjut dan mempengaruhi rantai pasok global.

Lalu Presiden juga menyayangkan bahwa di tengah kondisi tersebut, solidaritas internasional semakin menurun, semangat multilateralisme semakin terpinggirkan, dan fragmentasi semakin melebar.

“Negara-negara berkembang adalah yang paling terkena dampak. Jutaan rakyat di negara-negara berkembang mengalami kesulitan. Padahal, hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17 persen dari target Sustainable Development Goals (SDGs) yang tercapai,” jelas Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden menekankan perlunya arah dan visi baru, strategi baru, serta langkah taktis untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang.

Pada kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan empat poin penting:

1. Pencapaian Target SDGs: Fokus utama pembangunan global harus tetap pada pencapaian SDGs, diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk agenda 2063 Afrika, serta didukung oleh kemitraan multi-pihak.

2. Komitmen Indonesia: Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi global, membela kepentingan Global South, dan bertindak sebagai penghubung dalam perjuangan untuk kesetaraan, keadilan, dan solidaritas guna mempercepat pencapaian SDGs. Komitmen ini konsisten dengan prinsip yang diusung sejak Konferensi Asia-Afrika 69 tahun lalu.

3. Kemitraan dengan Afrika: Indonesia siap menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, terutama dengan kawasan Afrika yang dianggap kunci dalam agenda pembangunan global. Hasil kemitraan ini terbukti dengan peningkatan signifikan dalam volume perdagangan dan kesepakatan bisnis. IAF 2024 telah mencatat kesepakatan bisnis senilai USD 3,5 miliar, hampir enam kali lipat dari IAF pertama pada 2018.

4. Solidaritas Global: Penting untuk menghidupkan kembali solidaritas global guna meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan dan memperkuat kerja sama Utara-Selatan, sehingga semua pihak dapat saling mendukung dalam mengatasi tantangan global.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: