Badan Bahasa Jadikan KBBI sebagai Sumber Daya Pendidikan bagi Siswa hingga Peneliti

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 18 September 2024 | 04:00 WIB
Kegiatan Diseminasi KBBI Kemitraan dengan Komisi X DPR yang digelar pada Selasa (17/9/2024). (Foto/Kemendikbud)
Kegiatan Diseminasi KBBI Kemitraan dengan Komisi X DPR yang digelar pada Selasa (17/9/2024). (Foto/Kemendikbud)

BeritaNasional.com - Pusat Pengembangan dan Pelindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) terus mengembangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Melalui Diseminasi KBBI Kemitraan dengan Komisi X DPR yang digelar pada Selasa (17/9/2024), Badan Bahasa berupaya memastikan bahasa Indonesia tetap menjadi komunikasi, pendidikan, dan ekspresi budaya yang kuat di Indonesia.

Kepala Pusbanglin Imam Budi Utomo memaparkan pentingnya pengembangan KBBI karena merupakan sumber daya pendidikan untuk siswa, pendidik, dan peneliti, yang menyediakan referensi dalam memahami kosakata bahasa Indonesia. 

KBBI juga meningkatkan komunikasi di antara penutur bahasa Indonesia, sehingga memungkinkan percakapan yang lebih tepat dan ekspresif.

Kekayaan bahasa Indonesia, kata Imam, harus tetap terpelihara dan dikembangkan dengan menggabungkan kata-kata dan ungkapan baru yang muncul dari berbagai ranah kehidupan, termasuk teknologi, sains, dan budaya populer. 

“Sebab, bahasa Indonesia secara resmi telah ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-10 dalam Sidang Umum UNESCO. Oleh karena itu, sebagai bahasa internasional, kosakatanya harus kaya,” jelasnya di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Perkembangan entri KBBI sejak pertama kali pada 1988 sebanyak 62 ribu entri, KBBI II 1991 sebanyak 72 ribu entri, KBBI III tahun 2001 sebanyak 78 ribu entri, KBBI IV tahun 2008 sebanyak 90 ribu entri, KBBI V tahun 2016 sebanyak 112 ribu entri, KBBI VI tahun 2023 sebanyak 120 ribu entri, serta KBBI tahun 2024 ditargetkan sebanyak 200 ribu entri. 

“Semoga tahun ini tercapai,” katanya.

Selain KBBI, terdapat tiga program prioritas Badan Bahasa lainnya yaitu internasionalisasi bahasa Indonesia, literasi kebahasaan dan kesastraan, serta pelindungan bahasa dan sastra. 

Dalam menyukseskan berbagai program tersebut, Badan Bahasa merangkul dan berkolaborasi dengan generasi muda melalui Duta Bahasa serta menggandeng komunitas sastra. 

“Kalian adalah jembatan kami (Badan Bahasa) untuk berbicara tentang bahasa dan sastra,” ucap Imam. 

Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi X DPR Putra Nababan menekankan peran generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan bahasa Indonesia khususnya pemanfaatan KBBI secara lebih luas. 

Ia menyampaikan bahwa bahasa Indonesia dari sisi kebijakan adalah identitas. Oleh karena itu, ketika menjadi identitas maka harus nampak secara jelas kebermanfaatannya.

“Kalian harus bangga dan kami titip bahasa Indonesia karena ini adalah identitas bangsa dan kalian adalah pemain utama dalam mengembangkannya. Maka ketika bicara diseminasi seperti sekarang ini, kita perlu merangkul anak-anak muda untuk terlibat secara aktif,” ujarnya.

Cici, perwakilan dari mahasiswa Universitas Indraprasta, Jakarta, mengajak pemuda dan pemudi untuk berkontribusi menggunakan dan mengembangkan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan. 

“Mari, kita gunakan bahasa Indonesia lebih masif lagi di ruang publik. Sebab, kalau bukan kita sebagai generasi muda, siapa lagi,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: