LSI Denny JA: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Berhasil
BeritaNasional.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memberikan rapor bagus kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun atau dua periode. Jokowi dianggap telah berhasil memimpinn Indonesia selama 10 tahun.
"Data rapor ini sebenarnya bisa kita nilai bahwa pemerintahan Jokowi adalah pemerintah yang berhasil," kata peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dalam rilis 'Rapor 10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Berhasil atau Gagal?', dikutip pada Rabu (25/9/2024).
LSI Denny JA memberikan tiga penilaian. Jokowi meraih tiga rapor biru, satu merah dan tiga netral.
Penilaian berdasarkan tujuh indeks yang dibuat lembaga dunia. Tiga rapor biru Jokowi pada produk domestik bruto (PDB) dan PDB per kapita, indeks kebebasan ekonomi dan indeks kemajuan sosial.
Produk domestik bruto (PDB) dan PDB per kapita diukur dari World Bank. Ardian mengatakan, terjadi kenaikan PBD kurang lebih USD509 miliar dalam rentang waktu 2014-2023.
"2014, PDB per kapita USD891 miliar dan PDB per kapita USD3.477. Pada 2023 PDB USD1,4 triliun dan PDB per kapita USD4.941," ujarnya.
Selanjutnya indeks kebebasan ekonomi diukur dari lembaga The Heritage Foundation. Pada 2023 skornya sebesar 63,5 persen dengan ranking 53. Pada 2014, skor kebebasan ekonomi 58,5 dengan ranking 100.
Rapor biru lainnya dari indeks kemajuan sosial. Data diukur melalui Social Progress Imperative. Nilainya pada 2014 sejumlah 61,65 dengan ranking 92. Sementara pada 2023, 67,22 dengan ranking 80.
Untuk rapor netral yang didapatkan Jokowi ada tiga. Merujuk pada data indeks persepsi korupsi, indeks kemerdekaan pers, dan indeks kebahagiaan.
Rapor netral Jokowi diukur dari indikator penilaian yang mendapatkan skor baik tetapi peringkatnya menurun, dan sebaliknya.
Indeks persepsi korupsi didapat dari lembaga Transparency International. Diukur dari United Nations Sustainable Development Solutions Network (SDSN) dan Gallup Poll, skornya sama pada 2014 dan 2023 yaitu 34, Sedangkan pada 2014 mendapat angka 107 dan 2023 115.
"Skor naik, rangking turun," jelas Ardian.
Indeks kemerdekaan pers diukur dari Reporters Without Borders, dengan skor 61,85 pada 2014, dan 51,15 pada 2023. Pada 2014 mendapatkan peringkat 132 dan 2023 pada angka 111.
"Skor turun, rangking naik," kata Ardian.
Rapor netral terakhir yaitu indeks kebahagian dengan skor 5,138 pada 2014 dan 5,568 pada 2023. Pada 2013 mendapatkan angka 76 dan 2024 skornya 80.
Terakhir rapor merah pemerintahan Jokowi diukur dari lembaga Economist Intelligence Unit. Pada 2014 mendapatkan skor 6,95 dan 2023 mendapatkan angka 6,53.
Sementara pada 2013 mendapatkan angka 49 dan 2024, mendapatkan angka 56.
"Ketika rapor nilai yang diakumulasi oleh lembaga tersebut turun termasuk juga rangking ketika dibandingkan dengan seluruh populasi dan rangking dinilai di dunia ini di negara-negara tersebut itu mengalami penurunan, sehingga kita sebut merah," papar Ardian.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu