Kenali Aroma dan Kekuatan Memori

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:05 WIB
Ilustrasi Aroma (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi Aroma (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Pernah merasakan wangi atau aroma tertentu membawa kamu pada sebuah kenangan? Kalau iya berarti hidung kamu normal ya...Ternyata aroma sangat erat kaitannya dengan memori kita. Apalagi aroma itu membawa kamu kepada kenangan yang sangat membekas, seperti salah satunya saat patah hati.

Menurut seorang psikolog dari University of Dayton Julie Walsh-Messinger, ketika sedang patah hati, hal yang paling tidak ingin kita temui adalah sesuatu yang beraroma seperti kesedihan. Misalnya parfum yang biasa kita gunakan saat pergi berdua dengan pasangan atau aroma apapun yang berhubungan dengan kenangan di masa lalu.

Ketika sedang patah hati, hal yang paling tidak ingin kita temui adalah sesuatu yang beraroma seperti kesedihan. Misalnya parfum yang biasa kita gunakan saat pergi berdua dengan pasangan atau aroma apapun yang berhubungan dengan kenangan di masa lalu.

Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengubah keadaan mental kita adalah dengan mengganti parfum yang kita gunakan. Cara ini bisa membantu kita untuk mengelola perasaan kita, serta mengambil jarak dengan kenangan dari masa lalu.

Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengubah keadaan mental kita adalah dengan mengganti parfum yang kita gunakan. Cara ini bisa membantu kita untuk mengelola perasaan kita, serta mengambil jarak dengan kenangan dari masa lalu.

Aroma tidak hanya menyimpan memori dari masa lalu tetapi juga bisa membantu membentuk kenangan di masa kini serta membentuk identitas kita. Aroma parfum yang berbeda tentu akan membentuk persepsi yang berbeda pula terhadap citra diri yang ingin kita tampilkan. .

Aroma dan Ingatan Emosional

Melansir Live Science, ada penjelasan ilmiah mengapa bau bisa mengembalikan kenangan lama. Hal ini lantaran area otak yang memproses aroma, ingatan dan emosi, masing-masing terkait erat satu sama lain. Bau atau aroma sendiri berasal dari partikel kimia yang mengambang di udara dan masuk ke dalam cuping hidung kita dan kemudian masuk ke dalam otak melalui olfactory bulb. Olfactory bulb adalah "kurir" yang mengirim informasi tanpa henti dari hidung ke otak. 

Kelembaban di dalam hidung juga berfungsi membantu olfactory bulb. Kelembaban pada hidung bertugas mengubah partikel kimia bau menjadi cairan sehingga lebih mudah diolah dan diproses oleh olfactory bulb. Nah di dalam otak, informasi dari olfactory bulb ini akan diterima oleh amigdala dan disampaikan ke area khusus di dalam otak yang bertugas memproses emosi, kemudian dihantar juga melewati hippocampus atau area otak yang memproses informasi. 

Hanya informasi soal bau atau aroma saja yang dihantarkan ke dalam dua dapur otak ini, yaitu amigdala dan hippocampus. Sedangkan sensasi lain, dihantarkan menuju thalamus, bagian otak yang memilah hal-hal yang kita lihat, dengar dan rasakan. Menurut John McGann, profesor dari Universitas Rutgers New jersey, sensasi bau ini melompati thalamus dan langsung masuk ke dalam amigdala dan hippocampus. Inilah sebabnya, aroma bisa lekat kaitannya dengan ingatan kuat yang berbau emosional.  

Ketika seseorang mencium aroma yang mengaitkannya dengan ingatan emosional di masa lalu, otak akan memproses aroma ini dengan emosional terlebih dahulu, baru kemudian ingatan akan mengikuti. Namun terkadang, ingatan ini tak bisa kembali dengan utuh sempurna. Jadi kita bisa merasa sedikit sedih karena aroma tertentu, namun kita tak bisa mengingat pernah mencium aroma itu pertama kali di mana dan dalam peristiwa apa. 

Jika kita terlalu sering mencium aroma spesifik, maka ingatan akan bau yang awalnya berkaitan dengan emosional ini akan menghilang dengan sendirinya dari otak.  Amigdala sendiri adalah area otak yang dulunya bertugas mendeteksi partikel kimia dalam kebutuhan tubuh untuk bertahan hidup.

Amigdala akan mendeteksi dan menyimpan ingatan bau atau aroma apa yang sebaiknya dihindari karena berasal dari sesuatu yang bisa membahayakan tubuh, dan bau apa yang tak mengancam keselamatan nyawa. Amigdala menggunakan respon emosi kita untuk memilah ingatan bau, seperti halnya yang dilakukan oleh binatang.
 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: