KKP Jaga Mutu Ikan Demi Program Makan Bergizi Gratis
BeritaNasional.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan siap menjaga mutu ikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tentu dari sisi kami harus bisa jaga mutunya, sehingga saya sampaikan bahwa kami menjaga mutu ini dari hulu, sehingga dari mulai penangkapannya nanti akan kita bereskan, sertifikasi untuk kapal-kapalnya, termasuk di budi daya," ujar Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Ishartini.
Ia mengatakan, nanti produk ikan dari hasil budi daya perikanan akan menyokong lebih besar untuk ikan-ikan bagi program Makan Bergizi Gratis.
"Karena nanti budi daya ikan ini, produk budi daya ini akan menyokong lebih besar untuk program (MBG) ini, karena produksinya akan lebih besar di budi daya," katanya dikutip dari Antara.
Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan akan membuka kerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk bersama-sama menjaga mutu di tingkat domestik bagi program Makan Bergizi Gratis.
"Kita juga nanti akan buka kerja sama, tapi sudah diinisiasi, ini rapat-rapat sudah berkali-kali dengan teman-teman dari Bapanas, itu sama untuk bisa menjaga mutu di domestik," ujar Ishartini.
Menurutnya, banyak sekali wilayah di Indonesia yang punya produksi perikanan yang siap memasok ikan-ikan seperti tuna, cakalang, ikan kembung, kerapu untuk program Makan Bergizi Gratis.
"Mengenai jenis ikannya tentu, produksi perikanan di nasional ini kan banyak seperti tuna, tongkol, cakalang, ikan kembung, kerapu. Banyak sekali jenis ikan di kita dan itu semua bisa untuk memasok program makanan yang bergizi," kata Ishartini.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 14 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 14 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu