Pemimpin Pemberontak Suriah Akan Tuntut Para Mantan Pejabat
BeritaNasional.com - Presiden Bashar Al Assad yang digulingkan dinilai sebagai tokoh di balik tindakan represif terhadap gerakan demokrasi yang muncul pada 2011. Protes itu menyulut terjadinya perang yang menewaskan 500.000 orang.
Pemimpin pemberontak Islamis Suriah bertekad untuk menuntut mantan pejabat senior pemerintah yang dianggap bertanggung jawab atas aksi penyiksaan dan kejahatan perang selama ini, sehari setelah memulai pembicaraan tentang transisi kekuasaan pasca-penggulingan Assad.
Assad memilih kabur dari Suriah setelah aliansi oposisi yang dipimpin kelompok Islamis berhasil merebut Ibu Kota Damaskus, mengakhiri kekuasaan keluarganya selama lima dekade di negara itu.
"Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban para penjahat, pembunuh, perwira keamanan dan militer yang terlibat dalam penyiksaan rakyat Suriah," kata Pemimpin Pemberontak Abu Mohammed Al Jolani, yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed Al Sharaa di Telegram.
"Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira tinggi militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang," katanya.
Ia mengatakan, otoritas yang baru akan mengupayakan pemulangan para pejabat yang melarikan diri ke luar negeri.
Sharaa mengadakan pertemuan pada Senin dengan Perdana Menteri yang akan lengser, Mohammed al-Jalali, untuk membahas koordinasi pengalihan kekuasaan yang memastikan layanan bagi rakyat Suriah.
Suriah dilanda perang saudara selama lebih dari 13 tahun. Namun ironisnya, pemerintahannya runtuh hanya dalam tempo beberapa hari melalui serangan kilat yang dipimpin oleh kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di bawah komando Sharaa.
Ketika sebagian warga Suriah merayakan dan lainnya sibuk mencari orang-orang tercinta di penjara Assad yang terkenal kejam, Israel terus melakukan serangan udara untuk menghancurkan kemampuan militer rezim sebelumnya, menurut organisasi pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.
6 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 10 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu