Era Digital Berkembang, Buku Fisik Bakal Punah?

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Kamis, 12 Desember 2024 | 21:00 WIB
Ilustrasi buku. (Foto/freepik).
Ilustrasi buku. (Foto/freepik).

BeritaNasional.com - Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita menikmati dan mengakses sastra. 

Di era digital ini, buku fisik yang dulu menjadi medium utama untuk membaca, kini menghadapi tantangan besar dari berbagai inovasi teknologi. 

Kehadiran e-book, platform digital, dan akses instan melalui perangkat genggam seperti handphone, membawa perubahan yang signifikan pada dunia literasi.

Perkembangan Media Digital

Saat ini, buku tidak lagi terbatas pada bentuk fisik. Platform seperti Kindle, Google Books, dan Scribd memungkinkan pengguna untuk mengakses ribuan buku hanya dengan beberapa kali klik. 

Selain itu, website seperti Wattpad memberikan peluang bagi penulis pemula untuk membagikan karya mereka kepada audiens global tanpa harus melalui proses penerbitan yang rumit. Fenomena ini membuka pintu bagi berkembangnya genre-genre baru, seperti fanfiction, yang popularitasnya tidak lepas dari keberadaan internet.

Musik dan film telah lebih dulu mengalami transformasi serupa. Lagu yang dahulu hanya bisa didengar melalui radio atau kaset kini dapat dinikmati secara langsung di Spotify atau YouTube. Buku kini mengikuti jejak yang sama, menjadi lebih fleksibel dan mudah diakses berkat teknologi.

Keunggulan Buku Digital

Buku digital menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan buku fisik. Pertama, kepraktisan. Dengan satu perangkat kecil, seseorang dapat membawa perpustakaan pribadi ke mana pun. 

Kedua, biaya yang lebih murah. Buku digital sering kali dijual dengan harga lebih terjangkau karena tidak membutuhkan biaya produksi fisik. Ketiga, fitur interaktif. E-book menyediakan fungsi pencarian kata, anotasi digital, bahkan akses langsung ke referensi online.

Buku Fisik: Masih Relevan?

Namun, buku fisik tetap memiliki keistimewaannya sendiri. Banyak pembaca merasa lebih nyaman membaca dari halaman cetak dibandingkan layar digital. Pengalaman tactile, aroma khas kertas, dan estetika koleksi buku di rak tetap menjadi daya tarik yang sulit tergantikan. Buku fisik juga bebas dari gangguan teknologi, seperti notifikasi yang muncul di perangkat digital.

Selain itu, ada nilai sentimental yang melekat pada buku fisik. Buku cetak sering kali menjadi kenang-kenangan atau hadiah berharga, yang nilai emosionalnya sulit digantikan oleh file digital. Di beberapa negara, penjualan buku fisik bahkan menunjukkan peningkatan, menunjukkan bahwa minat terhadap format tradisional ini masih kuat.

Masa Depan Buku Fisik

Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah buku fisik akan sepenuhnya punah? Meskipun popularitas buku digital terus meningkat, tampaknya buku fisik akan tetap bertahan, meskipun dalam kapasitas yang berbeda. Buku fisik mungkin akan lebih difokuskan pada pasar premium atau kolektor, sementara buku digital menjadi pilihan utama untuk pembaca sehari-hari.

Teknologi tidak harus dilihat sebagai ancaman bagi buku fisik, melainkan sebagai pelengkap. Keduanya dapat hidup berdampingan, melayani kebutuhan pembaca yang beragam. Misalnya, buku fisik untuk momen-momen santai di rumah, dan buku digital untuk pembacaan saat bepergian.

(Nailil Hikmah / Magang)sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: