Dibuat Takut Anak Meninggal, Wanita di Depok Jadi Korban Hipnotis Rugi Ratusan Juta

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 19 Desember 2024 | 11:35 WIB
Salah satu lokasi kejadian (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Salah satu lokasi kejadian (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com -  Seorang perempuan berinisial FNL (56) warga Depok Jawa Barat menjadi korban hipnotis hingga emas senilai ratusan juta rupiah miliknya raib. Ia dihipnotis dengan cara  ditakut-takuti pelaku, anaknya akan meninggal dunia.

Kronologi awal kejadian saat korban hendak ke Pasar Reni Jaya di Jalan Raya Pondok Petir Bojongsari Depok, untuk belanja. Lantas bertemu C yang sudah bersama wanita dengan nama Enjel, sekira pukul 07.00 WIB, Rabu (18/12/2024).

"Terlapor ini juga dikenal oleh saksi C," ucap FNL kepada wartawan Kamis, (19/12/2024).

Saat sedang belanja, lanjut dia, C kemudian bertanya kepadanya apakah punya bawang putih tunggal. Dirinya menjawab tidak punya, sontak Enjel nyeletuk mengatakan yang punya adalah Yohanes, pria disebutnya Romo penyembuh.

Setelah disebut seperti itu, C mengajak FNL ditemani ke tempat Yohanes mengambil bawang putih tunggal itu. Sempat menolak, namun C menyinggung soal kedekatan etnis dengan korban lantas menemani ke sana.

Ketiganya pergi menggunakan mobil ke lokasi Yohanes, di depan Perumahan Akasia Pamulang. Namun, di sana Yohanes tidak mau bertemu dan cuma mau dihubungi via telepon.

Dalam sambungan telepon itu, Yohanes seolah tahu semua tentang keluarga FNL, termasuk kondisi dua anaknya yang baru lulus kuliah. Saat itu, tiba-tiba Yohanes menyebut kalau anak korban akan meninggal dalam waktu dekat.

Namun, hal itu bisa urung terjadi kalau FNL menyediakan salib yang ada berliannya. Mengaku tidak punya, Yohanes pun menawarkan tawaran untuk salib berlian itu bisa ditukar dengan satu kantong beras yang didalamnya diisi emas. 

Entah apa yang terjadi, FNL kala itu merasa terhipnotis dengan kata-kata Yohanes sampai menyanggupinya dan pulang ke kediaman untuk mengambil emas.

"Saya kemudian diarahkan pulang untuk mengambil perhiasan emas yang digunakan sebagai persyaratan pengobatan," kata dia.

Dia mengambil tiga buah kalung emas, dua buah gelang emas, tujuh buah cincin emas, serta tiga emas batangan senilai total Rp100 juta. Kemudian, masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu di depan jalan rumahnya untuk kembali ke depan Perumahan Akasia.

"Saat itu, saya menyerahkan perhiasan emas saya ke terlapor. Lalu, kami pergi kembali ke Pasar Reni Jaya. Sampai di pasar, saya kemudian diturunkan dan disuruh untuk pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, saya baru menyadari kalau perhiasan emas saya sudah hilang," katanya.

Setelahnya, korban melaporkan peristiwa ini ke Polsek Bojongsari. Adapun laporan diterima dengan nomor LP/B/762/XII/ 2024/SPKT/POLSEK BOJONGSARI /POLRES METRO DEPOK.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: