Respons Penyelenggara soal Warga Malaysia Diduga Diperas saat DWP

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 19 Desember 2024 | 14:59 WIB
DWP 2024 (Foto/Instagram Hooshella)
DWP 2024 (Foto/Instagram Hooshella)

BeritaNasional.com - Kemeriahan dari Festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 belakangan ini menuai protes masyarakat yang tengah ramah di media sosial. Lantaran, pengakuan sejumlah warga Malaysia menjadi korban pemerasan oknum polisi.

Alhasil gelaran yang telah dilakukan pada 13 hingga 15 Desember lalu menuai kesan negatif, sampai memunculkan narasi negatif dari perhelatan festival musik tahunan Jakarta tersebut.

“Di Instagram lagi sileweran template ini. Dari komen akun resmi DWP, banyak WNA khususnya Malaysia ditangkap dan dipalak,” tulis akun X @senjatanuklir.

Dari unggahan akun tersebut turut tertera beberapa komen yang menceritakan kejadian pemerasan dialami para pengunjung, terutama Warga Malaysia. Sampai muncul seruan pemboikotan terhadap polisi Indonesia. Tak hanya itu, mereka menuntut uang kerugian dikembalikan.

“DWP 2024. Jom guys repost! 400++
MALAYSIAN DI PAU POLIS INDONESIA
BUAT DUIT KAW KAW DIAORG NI. #BOIKOTTDWP. #DWPSUCKS. #CORRUPTION DWP 2024. RM9JUTA DUIT PAU TERKUMPUL,” tulis poster dalam akun tersebut.

Atas banyak kritik di media sosial itu, pihak DWP pun mengakui munculnya berbagai keresahan dan menyesali pengalaman buruk tersebut. 

“Kepada keluarga DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami. Meskipun beberapa aspek dari situasi tersebut berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahami dampaknya terhadap Anda,” tulis akun instagram @djakartawarehouseproject melalui bahasa inggris, dikutip Kamis (19/12/2024).

Masih dalam keterangan itu, pihak penyelenggara memastikan keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman dari setiap pengunjung merupakan prioritas utama untuk selalu dijaga.

“Kami secara aktif bekerja sama dengan otoritas dan badan pemerintah terkait untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan memastikan tindakan konkret dilaksanakan guna mencegah insiden seperti itu terjadi lagi di masa mendatang,” tuturnya.

Pihak DWP juga mendorong para penonton yang mengalami kerugian atau kejadian buruk pada tiga hari gelaran tersebut supaya melapor ke kepolisian. Imbauan itu diikuti dengan informasi hotline yang dapat dihubungi supaya keluhan penonton dapat didengar dan ditindaklanjuti.

“Yang terpenting, kami berharap semua orang tetap aman selama berada di Indonesia. Dukungan, semangat, dan kepercayaan Anda sangat berharga dalam menjadikan DWP tahun ini sukses besar, dan kami sangat berterima kasih kepada Anda semua karena telah menjadi bagian dari keluarga DWP ini, di mana pun Anda berada,” katanya 

“Kami berharap dapat menyambut Anda kembali tahun depan di negara tercinta kami, Indonesia, dan menciptakan lebih banyak momen tak terlupakan bersama,” sambung dia.

Sementara dalam kolom komentar akun resmi DWP, juga turut menyarankan agar masyarakat yang mengalami kerugian akibat tindakan sebagaimana ramai di media sosial bisa melayangkan aduan Polri.

“Sementara itu, jika Anda memiliki informasi untuk dibagikan atau sesuatu untuk dilaporkan, kami mendesak Anda untuk menghubungi Hotline Divisi Umum Polri (@divisihumas Polri) [(021) 72120599] agar suara Anda dapat didengar, dan tindakan yang sesuai dapat dilakukan,” jelasnya.

Sementara sampai dengan saat ini, diketahui pihak kepolisian baik dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan resmi atas isu pemerasan tersebut.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: