Candu Bau Bayi? Ini Penjelasannya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 26 Desember 2024 | 07:00 WIB
Bau khas bayi (BeritaNasional/Pixabay)
Bau khas bayi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Bayi ternyata memiliki bau khas yang membuat setiap orang yang menjumpainya selalu ingin menciumnya lagi dan lagi. Tapi apa iya ada bau tersebut atau mungkin itu hanya mitos? Yuk simak penjelasannya. 

Sebuah studi yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology menjelaskan bahwa harumnya aroma tubuh bayi itu berasal dari tubuh bayi itu sendiri, tepatnya kelenjar keringatnya. 

Aroma tersebut bisa begitu khas dan menyenangkan karena asupan nutrisi bayi biasanya hanya berupa ASI. Kemudian seiring bertambahnya usia dan perubahan metabolisme tubuh serta jumlah makanannya sehari-hari, aroma khas bayi akan memudar dan hilang secara perlahan.

Kombinasi dari Berbagai Faktor

Meski cukup banyak penelitian yang membahas mengenai aroma bayi baru lahir, tidak ada yang tahu pasti dari mana wangi tersebut berasal. Diprediksi, seperti aroma tubuh manusia pada umumnya, aroma bayi tersebut merupakan kombinasi dari berbagai faktor. Perlu diketahui bahwa aroma tubuh merupakan senyawa kimia yang sangat sulit untuk diketahui jenisnya. 

Umumnya, manusia memiliki sekitar 120-130 bau, dengan jenis yang bervariasi antara 1 individu dan individu lainnya. Dugaan lain, salah satu sumber aroma bayi adalah vemix caseosa, yaitu lapisan dan zat berwarna putih yang menyelubungi bayi ketika dilahirkan. Biasanya, petugas medis akan membersihkan zat ini sesaat setelah persalinan, tetapi sisa-sisa jejaknya mungkin saja masih tersisa di rambut atau lipatan tangan dan kaki.

Sementara itu, peneliti juga mengira bahwa aroma khas bayi berasal dari sisa air ketuban. Hal ini dikarenakan ada penelitian yang menyebutkan bahwa air ketuban memiliki wangi yang khas pada setiap ibu hamil. Itu juga yang mungkin menjadi sumber dari aroma bayi baru lahir. Penelitian itu dilakukan pada 1988 terhadap 15 ibu, untuk membuktikan apakah air ketuban memang memiliki bau yang berbeda. 

Masing-masing partisipan kemudian diberikan 2 botol air ketuban dan ternyata sebanyak 12 ibu bisa menjawab dengan benar yang mana air ketuban mereka. Salah satu fakta yang menarik lagi adalah aroma khas bayi baru lahir ini tidak berlangsung lama. Seiring bayi bertambah besar, aroma khas ini akan menghilang dan mungkin saja digantikan dengan bau produk kosmetik atau minyak tertentu yang dipakaikan oleh ibu

Pembentuk Bonding

Terkait aroma khas bayi, di penelitian lain, para ahli meneliti 30 wanita, 15 orang baru saja melahirkan dan 15 sisanya belum pernah menjalani persalinan. Kemudian, mereka diminta untuk mengidentifikasi aroma khas pada bayi dan memonitor aktivitas otak mereka saat mencium aroma tersebut. Ketika diberikan sebuah piyama bayi dan diminta untuk menciumnya, otak para wanita itu ternyata menunjukkan aktivitas yang sama, yaitu lepasnya hormon dopamin akibat munculnya rasa bahagia.

Reaksi tersebut terjadi pada semua wanita, tetapi lebih kuat dialami oleh mereka yang telah menjadi ibu. Terkait hal ini, ahli biologi dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, AS, Johan Lundstrom, mengatakan bahwa otak wanita telah ‘terprogram’ untuk bisa mencium wangi ini sebagai salah satu bekalnya menjadi ibu.

Jadi, dapat dikatakan bahwa aroma yang dimiliki bayi baru itu juga merupakan alat untuk membentuk ikatan kuat antara ibu dan anaknya. Percobaan untuk meneliti aroma khas bayi sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Pada 1984, sebuah studi dilakukan pada beberapa ibu dengan memberikan 3 buah pakaian yang salah satunya adalah milik sang anak. Mereka diminta menebak yang mana pakaian bayinya, dan sebanyak 80% ibu menjawab dengan benar.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: