Operasi Lilin 2024 Selesai, Angka Kecelakaan Turun dan Kemacetan Terkendali
BeritaNasional.com - Korlantas Polri resmi menutup Operasi Lilin 2024 dalam rangka pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan beberapa hasil capaian yang dilaporkan selama 14 hari sejak 21 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan Operasi Lilin 2024 secara keseluruhan berjalan lancar dengan kemudian beralih kepada kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).
"Secara keseluruhan untuk pelaksanaan operasi lilin 2024 ini bisa berjalan lancar,” kata Aan dalam acara penutupan Operasi Lilin 2024 di NTMC Korlantas Polri, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2024) malam.
Aan mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan selama operasi, dilaporkan bahwa angka kecelakaan berhasil turun sampai sebesar 12 persen dari data tahun sebelumnya.
“Ini satu hal yang baik juga, dengan upaya-upaya yang kita lakukan bersama-sama seluruh stakeholder, ini bisa ditekan angka kecelakaan lalu lintas menjadi 2.497 selama Operasi Lilin 2024 (dari 2.842 tahun 2023)," kata Aan.
Sejalan dengan itu, lanjut Aan, untuk data kematian juga berhasil turun sebesar 13% dari tahun sebelumnya. Sedangkan bila diakumulasikan dalam sepanjang tahun 2024 angka kecelakaan juga mengalami tren penurunan.
“Tingkat fatalitas juga syukur alhamdulillah, ini turun 13 persen, artinya, berkurang dari tahun lalu 55 orang. Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, kita bisa menyelamatkan nyawa manusia di jalan, ini 55 orang selama operasi Nataru," ucapnya.
"Untuk kecelakaan lalu lintas selama satu tahun, 2024, ini mengalami penurunan 1 persen. Jadi turun 1 persen. Kemudian tingkat fatalitas korban, ini yang penting, yang meninggal dunia, ini turun 4 persen," tambahnya.
Di sisi lain, untuk puncak ini kelancaran lalu lintas menuju tol trans Jawa juga meningkat. Jarak tempuh dari Jakarta sampai dengan Semarang dan sebaliknya mengalami peningkatan. Artinya, kepadatan kendaraan dapat diurai.
"Ini salah satu indikator tidak adanya hambatan selama perjalanan mudik maupun balik," jelasnya.
Lebih lanjut, Aan menyampaikan kepadatan kendaraan didominasi di area wisata sehingga petugas di lapangan harus melakukan rekayasa lalu lintas berupa one way, ganjil-genap, maupun pengalihan arus lalu lintas.
Hal itu dilakukan guna mengatur terjadinya lonjakan kendaraan keluar Jabodetabek pada 21 Desember mencapai 195.000 kendaraan. Sementara itu, saat puncak arus balik pada 29 Desember dengan 189.000 kendaraan yang kembali memasuki Jabodetabek.
“Salah satu upaya yang kita lakukan dan hasilnya ini bisa kita rasakan, selama arus mudik maupun arus balik Nataru 2024 ini jalan lancar, di arteri maupun di tol,” imbuhnya
6 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu