DLH DKI Jakarta Siap Kelola Sampah Makanan Program Makan Bergizi Gratis

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 07 Januari 2025 | 18:07 WIB
Murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati Slipi, Jakarta, pada Senin (6/1/2025). (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati Slipi, Jakarta, pada Senin (6/1/2025). (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengaku siap untuk mengelola sampah sisa makanan alias food waste dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini dilakukan dengan mengelola sampah organik dapur (SOD) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga ke sekolah-sekolah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan bahwa ini dilakukan agar sampah organik dapat dikelola secara efektif dan dimanfaatkan secara optimal.

"Sampah organik dari dapur SPPG akan kami tangani, untuk selanjutnya dibawa ke TPS 3R dan didistribusikan ke penggiat Biokonversi Magot Black Soldier Fly (BSF)," kata Asep dalam keterangan resminya, Selasa (7/1/2025).

"Untuk SPPG yang memiliki lokasi cukup luas seperti Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) Halim, dapat mengupayakan kegiatan pengurangan sampah di lokasinya, tentu dengan memperhatikan aspek higiene dapur,” sambungnya.

Sementara itu, sampah sisa makanan di sekolah akan disalurkan ke bank sampah dan komunitas pegiat Biokonversi Maggot BSF untuk diolah menjadi produk bernilai dengan melibatkan peran serta masyarakat.

Lebih lanjut, Asep pun mengungkapkan bahwa DLH Jakarta telah menyiapkan mekanisme pengelolaan sampah organik dengan melibatkan berbagai pihak.

Sampah dapur seperti kulit buah, sisa sayuran, dan bahan organik lainnya di SPPG akan difasilitasi penanganannya.

Adapun sisa makanan dari sekolah, seperti kulit buah atau sisa makanan yang tidak habis, akan dikumpulkan secara terpisah untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan maggot atau bahan pembuatan kompos.

DLH juga akan memaksimalkan peran bank sampah dan komunitas pegiat Biokonversi Maggot BSF yang tersebar di Jakarta untuk mengelola sampah organik dari program ini.

"Kami ingin memastikan bahwa sampah organik dari program Makan Bergizi Gratis tidak hanya terkelola dengan baik, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan," jelas Asep.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: