Dinilai Konfrontatif, Budisatrio: Indonesia Jalankan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
BeritaNasional.com - Keanggotaan Indonesia di BRICS menjadi sorotan sejumlah media asing. Dalam sejumlah media langkah Indonesia ini dinilai sebagai langkah konfrontatif dengan blok ekonomi Barat.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono secara tegas membantah. Sepak terjang politik luar negeri Indonesia selalu membawa semangat politik bebas aktif.
Terbukti dengan keterlibatan Indonesia
di berbagai forum internasional, seperti OECD, APEC, G20, OKI dan sebagainya.
“Kita juga terlibat aktif dalam forum lain. Artinya, keanggotaan Indonesia di BRICS ini bukanbentuk konfrontasi dengan pihak manapun. Seperti pesan Presiden Prabowo, bahwa seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,’ hal ini yang perlu kita pahami dari keterlibatan
Indonesia dimanapun nantinya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan kepentingan nasional Indonesia merupakan agenda utama yang
diperjuangkan oleh Indonesia dalam setiap relasi diplomatik yang dibangun.
“Kepentingan nasional adalah yang utama. Bahkan ketika kita turut memperjuangkan tatanan yang lebih baik
sebagai warga dunia, kita perlu tetap menjadikan kepentingan dalam negeri sebagai acuan dari setiap kebijakan luar negeri. Semangat ini yang tercermin dari keanggotaan Indonesia di
BRICS,” tegasnya.
Lebih lanjut menjadi anggota BRICS, membuka peluang Indonesia perjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS dinilai mampu membuka peluang strategis untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui diplomasi multilateral yang lebih kuat dan inklusif"
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa BRICS dapat menjadi
media untuk terus memperjuangkan isu Palestina, mengingat kemerdekaan Palestina merupakan salah satu tema yang menjadi perhatian dalam KTT BRICS.
"Fraksi Gerindra senantiasa tegak lurus dengan amanat UUD 1945 yang menegaskan bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan di dunia.
“Tentu amanat untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina akan kita lanjutkan. Ini juga yang selalu ditegaskan Presiden Prabowo dalam setiap forum internasional. Kami akan mendorong pemerintah untuk terus menyuarakan hal ini di BRICS,” cetusnya.
Ia mengatakan bahwa Indonesia disegani di mata dunia. Sebagai negara besar dengan
perekonomian yang terus bertumbuh, posisi Indonesia di forum internasional menjadi
semakin strategis. Maka dari itu, bergabungnya Indonesia dengan BRICS berpotensi menambah pengaruh diplomatik Indonesia, termasuk dalam konteks menyuarakan kemerdekaan Palestina.
“Pengaruh diplomatik Indonesia juga perlu kita manfaatkan dalam mengangkat isu Palestina yang sejalan dengan amanat UUD, termasuk di BRICS,” tutupnya.
7 bulan yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 23 jam yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu