Tren Istilah YONO, Filosofi Bijaksana sebagai Lawan YOLO
BeritaNasional.com - Dalam beberapa waktu terakhir, istilah YONO (You Only Need One) telah menjadi tren di kalangan Generasi Z, menawarkan filosofi hidup yang berlawanan dengan filosofi populer YOLO (You Only Live Once).
YONO mengajak seseorang untuk hidup dengan lebih bijaksana dan cermat dalam membuat keputusan, dibandingkan dengan YOLO yang cenderung mengedepankan keputusan impulsif dan berisiko.
YONO vs YOLO: Sebuah Perbedaan
YOLO mengajak individu untuk menikmati hidup dengan mengejar kebahagiaan sesaat, bahkan jika itu berarti mengambil keputusan berisiko atau konsumsi berlebihan. Filosofi ini sering kali dikaitkan dengan gaya hidup hedonis yang fokus pada pencarian kesenangan tanpa memikirkan dampaknya.
Sementara itu, YONO menekankan pada selektivitas dalam memilih barang, jasa, dan pengalaman. Filosofi ini lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas, mendorong kita untuk memiliki barang-barang yang tahan lama dan berkualitas, bukan sekadar memenuhi keinginan sesaat. YONO mengajak kita untuk fokus pada keberlanjutan dalam setiap keputusan yang diambil, baik dalam aspek gaya hidup maupun pengelolaan sumber daya.
Asal Usul dan Penyebaran YONO
Istilah YONO pertama kali diperkenalkan di Korea Selatan pada tahun lalu dan dengan cepat menyebar ke kalangan anak muda global. Filosofi ini mengajarkan konsumsi yang lebih bertanggung jawab, dengan mengutamakan kebutuhan dibandingkan keinginan semata.
Arti harfiah "You Only Need One" mendorong generasi muda untuk memilih dengan bijak, menyadari bahwa sedikit tetapi berkualitas lebih baik daripada banyak namun cepat rusak atau tidak berguna.
Mengapa YONO Populer di Kalangan Generasi Z?
Generasi Z semakin menyadari pentingnya keberlanjutan dan dampak negatif dari gaya hidup konsumtif terhadap lingkungan. Mereka juga menghadapi ketidakpastian ekonomi yang memaksa mereka untuk lebih bijaksana dalam mengelola pengeluaran.
YONO menawarkan alternatif yang lebih relevan, dengan menekankan pentingnya membuat keputusan yang lebih terencana dan memprioritaskan keberlanjutan dalam gaya hidup mereka.
Manfaat Mengadopsi Filosofi YONO
Mengurangi Limbah
Dengan memiliki barang-barang yang lebih sedikit namun berkualitas, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, membantu menjaga kelestarian bumi.
Menghemat Uang
Meskipun harga awal barang berkualitas mungkin lebih tinggi, investasi tersebut akan menghemat pengeluaran jangka panjang karena daya tahannya yang lebih lama.
Mengurangi Stres
Hidup dengan lebih sedikit barang dapat menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan tenang, sehingga mengurangi rasa stres yang muncul akibat berantakan.
Meningkatkan Kualitas Hidup
Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dapat meningkatkan rasa kebahagiaan dan kepuasan, mengurangi dorongan untuk mengejar validasi dari standar hidup orang lain.
Dengan semakin populernya filosofi YONO, jelas bahwa generasi muda mulai beralih menuju cara hidup yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Filosofi ini menawarkan alternatif yang lebih bermakna dan berkelanjutan, sebuah pilihan cerdas di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Red/Fadia Rahma B
7 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 20 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 6 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu