Program MBG, Pemerintah Gandeng Pengrajin Tahu dan Tempe

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 15 Januari 2025 | 19:44 WIB
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, (13/1/2025). (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, (13/1/2025). (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Pemerintah akan melibatkan pengrajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, pengrajin tahu dan tempe akan memasok bahan baku tersebut ke setiap dapur MBG alias Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).

“Tempe adalah superfood asli Indonesia. Kita dukung pengrajin tempe dapat terlibat dalam Program MBG. Kita pastikan pasokan bahan baku kedelai bagi para pengrajin, agar suplai tempe untuk MBG juga bisa terjamin,” ujarnya di Rumah Tempe Indonesia Kota Bogor, Rabu (15/1/2025).

Ia memaparkan konsumsi tempe di Indonesia mencapai 7,3 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan peredaran uang dari bisnis UMKM ini mencapai Rp7,5 triliun per tahun.

“Ada 600 ribu pengrajin yang dihidupi melalui bisnis pengolahan tempe ini. Bayangkan bila tempe menjadi menu MBG, pasti produksi akan meningkat dan kesejahteraan para pengrajin juga meningkat,” terangnya. 

Sejak MBG dimulai pada 6 Januari 2025 lalu, program ini sudah menjangkau 31 provinsi dan 220 SPPG. Dari realisasinya hingga saat ini, tahu atau tempe banyak digunakan dalam menu yang disajikan.

Budi menegaskan, para pengrajin tempe harus menjaga mutu produknya, terutama kualitas kandungan gizi dan higienitas atau kebersihan sesuai panduan Badan Gizi Nasional dan rujukan Kementerian Kesehatan dan Badan Pangan Nasional jika ingin menjadi pemasok MBG.

Lebih lanjut pihaknya akan membangun sejumlah hub untuk memudahkan pasokan dalam menyuplai bahan baku makanan bagi ratusan dapur MBG.

Mengingat, setiap daerah mempunyai ciri khas hasil produksinya sendiri dan kebutuhan pasokan bagi MBG cukup beragam dan lengkap. Oleh karena itu, hub ini membuat kebutuhan dapur MBG terpenuhi.

“MBG ini program unggulan pemerintah, kita sangat mendukung perwujudan Indonesia Emas 2025. Kita harus pastikan pasokan bahan bakunya (tersedia). Secara keseluruhan, saat ini ada 1.232 koperasi beragam unit usaha yang sudah terdaftar di BGN untuk mendukung Program MBG, semuanya siap bergerak,” tegasbya. 

Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin mengatakan, manfaat MBG tak hanya dirasakan oleh anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, atau balita saja. Namun, ada manfaat strategis lain berupa efek ekonomi.

“Ada pertumbuhan sentral-sentral ekonomi baru di masyarakat. Ini kabar gembira, selain anak-anak dapat MBG, para pelaku usaha di daerah setempat juga ikut berkembang,” kata Ujang.

Berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, lanjut Ujang, MBG memiliki peluang besar untuk melibatkan Badan Usaha Milik Daerah dan Desa (BUMD dan BUMDes), UMKM, serta koperasi dalam meningkatkan perekonomian nasional.

“Presiden Prabowo percaya bahwa program MBG dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM sebagai pemasok bahan pangan. Ini akan membantu UMKM mendapatkan pasar yang lebih luas dan stabil," tuturnya.

"Presiden Prabowo juga menekankan bahwa program MBG dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang luar biasa, menciptakan kesempatan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah," tukasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: