Profil Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang Menggagas World Class University

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 20 Januari 2025 | 18:10 WIB
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. (BeritaNasional/Ahda)
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. (BeritaNasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro saat ini menjadi sorotan semua kalangan setelah didemo oleh ratusan pegawainya di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Aksi demonstrasi itu diduga dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina, beberapa waktu yang lalu. Karena itu, banyak kalangan yang berusaha mencari tahu sosok menteri yang akrab disapa Prof Satryo ini. Berikut profil singkat Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Profil

Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan seorang akademisi terkemuka yang menjabat Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) dalam Kabinet Merah Putih, di bawah pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.

Satryo juga merupakan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023. Dia diketahui pernah menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama 1999-2007.

Di akhir masa jabatannya, Prof Satryo menggagas salah satu program unggulan pemerintah untuk memajukan pendidikan tinggi, yaitu World Class University, yang dinilai menjadi salah satu faktor Presiden Prabowo menunjuk Prof Satryo menjadi Mendiktisaintek.

World Class University di Indonesia diluncurkan sejak 2007 silam oleh Kementerian Pendidikan Nasional RI untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, penelitian, dan daya saing universitas-universitas Indonesia di tingkat global.

World Class University gagasan Prof Satryo ini dinilai cukup sukses meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang dibuktikan dengan peningkatan peringkat dalam QS World University Rankings dan Times Higher Education, jumlah publikasi di jurnal internasional yang bereputasi, hingga partisipasi dalam jaringan kolaborasi internasional dan program pertukaran mahasiswa yang kian meningkat.

Prof Satryo yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar doktor di bidang teknik mesin dari Universitas Tokyo dan PhD di bidang yang sama dari University of California, Berkeley, AS itu juga telah berkontribusi dalam berbagai proyek penelitian dan pengembangan teknologi baik di Indonesia maupun internasional.

Ia juga dikenal dalam upayanya mendukung program triple helix, atau kerja sama antara pemerintah, universitas, dan industri, yang dinilai berhasil mempercepat hilirisasi riset menjadi produk komersial, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi sektor industri nasional.

Berbagai upaya tersebut senada dengan visi-misi Presiden Prabowo. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mendorong kemandirian bangsa.

Dalam misi ini, Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan industri strategis, serta meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global.

Karena itu, Prof Satryo dinilai memiliki peran strategis untuk merealisasikan visi tersebut. Dengan pengalaman panjangnya, ia diharapkan mampu mempercepat pengembangan teknologi yang berbasis pada riset dan inovasi, serta memperkuat kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: