Strategi Efisiensi APBD 2025 Dedi Mulyadi: Fokus pada Kebutuhan Dasar dan Infrastruktur

BeritaNasional.com - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, siap melaksanakan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan efisiensi pada APBD 2025 setelah resmi dilantik menjadi kepala daerah.
Dedi mengatakan, dia sudah menghitung pagu anggaran mana yang akan dicoret saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Secara total, ada Rp 5 triliun anggaran yang akan diefisiensikan.
"Saya sebelum menjabat sudah melakukan perhitungan pembiayaan pembangunan di Jawa Barat. Sudah mencoba menitikberatkan pada pembangunan yang menjadi kebutuhan dasar, tidak menggunakan anggaran untuk kepentingan yang tidak penting," kata Dedi kepada wartawan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).
Dedi mengungkapkan, salah satu anggaran yang akan dihapus adalah belanja baju dinas dan perjalanan dinas ke luar negeri. Sedangkan, perjalanan dinas di dalam negeri akan dipotong lebih dari 50 persen.
"Anggaran untuk baju dinas saya hapus, anggaran perjalanan dinas luar negeri yang sebelumnya Rp 1,5 miliar menjadi 0, sementara perjalanan dalam negeri saya hanya disisakan sekitar Rp 700 juta dari Rp 1,8 miliar. Semuanya sudah diberikan contoh dari gubernur sendiri, nanti ke bawahnya ada," ujar Dedi.
"Jadi, bukan efisiensi yang menghapus anggaran pembangunan, tidak. Efisiensi ini dilakukan pada belanja yang tidak penting seperti perjalanan dinas, seminar-seminar, kegiatan-kegiatan proyek yang tidak semestinya dibuat. Totalnya sudah Rp5 triliun yang kami persiapkan di perubahan anggaran nanti," tambahnya.
Nantinya, Dedi mengklaim akan fokus membangun Ruang Kelas Baru (RKB) untuk SMA dan SMK. Selain itu, akan dibangun jalan lintas Parung Panjang, Puncak 2, hingga penghubung Sukabumi-Pangandaran.
"(Selanjutnya juga) memperbaiki seluruh infrastruktur irigasi agar ketahanan pangan meningkat, meningkatkan mutu laboratorium untuk penelitian bibit padi," ujar Dedi.
Kemudian, pengintegrasian pelayanan kesehatan dari rumah sakit rujukan hingga puskesmas pembantu juga akan menjadi fokus.
"Target pembangunan di Jawa Barat bisa tuntas pada tahun 2026 karena pada 2027 kita akan mengarahkan pada investasi daerah, sehingga nanti ke depan Jawa Barat memiliki nilai investasi yang cukup dan daerahnya bisa membangun berdasarkan hasil investasi yang dikelola pemerintah provinsi," pungkasnya.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 12 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu